Gempa dengan kekuatan 5,1 Skala Richter (SR) yang terjadi di Seririt menyebabkan satu warga meninggal dunia, dimana saat gempa bumi yang kedua korban terjatuh hingga tidak sadarkan diri dan meninggal dunia.
Singaraja, Pasca gempa bumi dengan kekuatan 5,1 SR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng masih terus melakukan pendataan dampak gempa yang berpusat 21 KM arah barat Singaraja, bahkan diketahui seorang warga meninggal dunia saat terjadinya gempa yang kedua dengan kekuatan 5,1 SR.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, Kamis (21/11/2019) saat dikonfirmasi membenarkan laporan korban meninggal dunia saat peristiwa gempa bumi yang kedua di Desa Tanguwisia Kecamatan Seririt. “Laporan dari kepala desa begitu ada gempa, kebetulan yang bersangkutan jatuh dan pingsan dan meninggal, ini kita anggap musibah ini,” ujarnya.
Berdasarkan informasi menyebutkan, korban meninggal terjatuh dan tidak sadarkan diri itu diketahui bernama Jro Arya (70) dan hal tersebut sudah dilaporkan ke BPBD Provinsi Bali untuk penanganan lebih lanjut, “Sudah kita sampaikan ke BPBD Provinsi Bali untuk kita mohonkan dan berharap karena ini musibah ada bantuan dari provinsi,” papar Kalak BPBD Buleleng Suadnyana.
Sementara, informasi lain menyebutkan, korban Jro Arya disebutkan mengalami serangan jantung saat guncangan gempa kedua kalinya, dimana sejumlah warga yang datang kerumahnya di Desa Tanguwisia untuk mengungsi menyebutkan gempa yang disertai tsunami.
“Secara pasti kita masih berusaha untuk menghimpun informasi dari masyarakat termasuk melakukan pendataan pasca musibah gempa yang terjadi sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk tidak panik dan terprovokasi dengan informasi hoax,” tegas Suadnyana.
Pasca Gempa di Seririt, upaya pendataan masih terus dilakukan dalam upaya memvalidasi data laporan yang masuk ke BPBD Kabupaten Buleleng dan sekaligus melakukan identifikasi kerusakan yang dialami.
Untuk sementara berdasarkan laporan yang masuk ke BPBD Buleleng mencatat 90 kerusakan pada rumah tempat tinggal dan 32 bangunan fasilitas umum akibat gampa bumi dengan kekuatan 5,1 skala richter di Buleleng. Kerusakan itu tersebar di lima kecamatan yang seluruhnya berada di wilayah Buleleng barat.
Selain di Kecamatan Seririt yang mengakibatkan kerusakan di 13 Desa dan Kelurahan, Gempa Bumi itu juga menyebabkan kerusakan di kecamatan tetangga, diantaranya Kecamatan Gerokgak terjadi di 8 desa yang menyebabkan 19 rumah dan 7 fasilitas umum mengalami kerusakan, Kecamatan Busungbiu menyebabkan kerusakan 6 rumah di Desa Busungbiu dan Kantor Camat Busungbiu, Kecamatan Banjar menyebabkan kerusakan 4 rumah di Desa Banjar dan Desa Tampekan, serta di Kecamatan Sukasada menyebakan kerusakan satu rumah di Desa Kayuputih Melaka. (022)
Discussion about this post