Singaraja, Buleleng Sakti Berbudi, Membangun dan Melayani Masyarakat Buleleng tanpa Korupsi menjadi tagline bagi pasangan I Nyoman Sugawa Korry dan Gede Suardana, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Buleleng di Pilkada 2024, Jumat 20 September 2024 digaungkan saat pelaksanaan Diskusi Ilmiah BEM Unipas Singaraja bertajuk “Pilkada Di Depan Mata, Bersama Generasi Muda Wujudkan Buleleng Yang Lebih Baik”.
Dalam diskusi yang digelar di Auditorium Kampus Unipas itu membedah program masing-masing pasangan calon (Paslon) Pilkada Buleleng 2024. Sugawa – Suardana dengan dukungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengaku prihatin dengan pendapatan yang diperoleh seorang kepala desa atau perbekel di Buleleng.
“Kami prihatin, setelah kami pelajari data, ternyata gaji kepala desa di Buleleng ini yang paling kecil di antara kabupaten/kota se-Bali. Ini bukan masalah politik atau Pilkada, tetapi soal penghargaan terhadap kepala desa yang tugasnya sangat berat,” sebutnya usai pelaksanaan Diskusi Ilmiah tersebut.
Dengan keprihatinnya itu, Sugawa Korry mengaku telah melakukan kajian untuk kepantasan pendapatan yang diperoleh seorang perbekel yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang tinggi untuk mengemban tugas kewilayahan di Buleleng.
“Kami akan mengatur regulasi yang sesuai dengan peraturan Bupati, dan hal ini harus segera dibahas dengan pihak-pihak terkait seperti Kejaksaan dan BPK agar tidak melanggar hukum. Penghargaan terhadap kepala desa harus menjadi perhatian utama,” tegasnya.
Pada sisi lain, Sugawa Korry juga mengingatkan bidang pertanian di Buleleng memiliki potensi atau peluang untuk dikembangkan serta mampu mendukung perekonomian masyarakat sehingga diperlukan pasar produk petani, sebab ada tiga produk pasar yang harus mampu dikembangkan di Buleleng. “Kita berharap permintaan akan menjadi lebih banyak, pasti harganya akan lebih baik,” sebutnya.
Pada bagian lain juga, Sugawa Korry berkomitmen tidak akan melakukan alih fungsi pertanian yang saat ini lahan-lahan pertanian di Kabupaten Buleleng mulai menipis akibat peruntukan yang telah berubah.
“Kami komit tidak akan lakukan alih fungsi lahan, kami akan menjaga ini. Pertanian masih sangat penting, kalau kita sadar pertanian itu masih 34 persen Buleleng tergantung di sana. Karena apa? Karena sector pertanian itu sangat sulit untuk mereka berubah. Seorang petani dijadikan pegawai hotel, belum tentu bisa, kalau pegawai hotel masih bisa menjadi petani. Oleh karena itu pertanian harus tetap dijaga,” tegas Sugawa Korry.
Sementara, Calon Wakil Bupati Gede Suardana juga menyebutkan pentingnya pendidikan di Kabupaten Buleleng yang harus didorong dengan pendidikan gratis dari SD hingga SMP termasuk mendukung program Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Mulia PAS memberikan pendidikan gratis di tingkat SMA dan SMK termasuk memberikan pembiayaan bantuan dana pendidikan di penguruan tinggi bagi anak-anak yang berprestasi dan juga mendorong keberadaan Sekolah Bali Mandara.
Suardana juga menekankan pada peranan genarasi muda sebagai agen perubahan, sehingga pembangunan di Buleleng harus melibatkan generasi muda, bahkan generasi muda diyakini memiliki peran yang penting dalam setiap kebijakan.
“Perannya penting sekali karena kalau mahasiswa dari sekarang sudah mulai belajar dan tidak apatis dengan politik maka mereka akan tahu persoalan sosial, mereka tahu dasar hukumnya, mereka tahu kebijakan-kebijakan, dan sekarang mahasiswa belajar kalau sudah paham public policy, paham tentang hukum, paham tentang persoalan rakyat, ini ke depan mereka akan lebih siap menyambut tongkat stafet kepentingan khususnya di Buleleng,” beber Suardana.
Dalam visi Buleleng Sakti Berbudi, Sugawa – Suardana berharap Buleleng ke depan menjadi lebih sejahtera dan maju dalam pembangunan yang berkelanjutan di mana masyarakatnya terayomi menjadi masyarakat yang aman dan damai serta didukung oleh masyarakat yang proaktif, inovatif dan kreatif didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang tangguh, kuat secara mental dan spiritual, dan tetap serta selalu dijiwai dan berlandaskan budaya Tri Hita Karana serta jiwa dan semangat budi luhur. |TIM
Editor : Made Suartha
Discussion about this post