• Redaksi
  • Privacy & Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap
Monday, June 16, 2025
  • Login
www.dewatapos.com
  • HOME
  • NEWS
    • Bali
      • Buleleng
      • Denpasar
      • Badung
      • Gianyar
      • Tabanan
      • Klungkung
      • Karangasem
      • Jembrana
      • Bangli
    • Nasional
    • Internasional
  • HUKUM & KRIMINAL
  • POLITIK
  • BIROKRASI
  • OLAHRAGA
  • PESONA
    • Budaya
    • Wisata
  • FIGUR
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • Bali
      • Buleleng
      • Denpasar
      • Badung
      • Gianyar
      • Tabanan
      • Klungkung
      • Karangasem
      • Jembrana
      • Bangli
    • Nasional
    • Internasional
  • HUKUM & KRIMINAL
  • POLITIK
  • BIROKRASI
  • OLAHRAGA
  • PESONA
    • Budaya
    • Wisata
  • FIGUR
No Result
View All Result
www.dewatapos.com
No Result
View All Result
Home POLITIK

Disel Astawa: Satu Jalur itu Simbol Pengingkaran Terhadap Demokrasi

by redaksi dewatapos
02/03/2018
Reading Time: 3 mins read
0
Disel Astawa: Satu Jalur itu Simbol Pengingkaran Terhadap Demokrasi

Anggota DPRD Bali dari Fraksi PDIP asal Kuta Selatan Wayan Disel Astawa secara tegas mengeritik cara-cara PDIP di Bali untuk merebut kekuasaan dengan menghalalkan segala cara dan membodohi rakyat.

Denpasar, Wayan Disel Astawa mengakui jika PDIP itu kuat dan tampil sebagai partai pemenang pemilu di Bali. Namun cara PDIP merebut kekuasaan kali ini sangat tidak elegan, tidak edukatif dan cenderung membodohi rakyat.

“Kalau PDIP itu kuat tentu saja kuat. Tetapi sekarang setiap tahun daya pikir masyarakat terus berubah, berpendidikan, masyarakat semakin pintar. Sekarang hajatan gubernur di Bali ini bukan memilih partai tetap memilih figur,” ujarnya di Denpasar, Jumat (2/3-2018).

Berita Terkait

Bupati Buleleng Sutjidra Tidak Hadiri Retreat, Namun Berada di Magelang

Merawat Pertiwi, PDI Perjuangan Buleleng Tanam 500 Pohon di Desa Ambengan

Diesel Astawa mengatakan, cara-cara yang dilakukan sangat memberikan pengaruh yang kurang baik kepada masyarakat dengan cara-cara yang cenderung membodohi rakyat itu sendiri.

“Mereka memilih seorang pemimpin Bali yang bisa mengayomi rakyat Bali. Bukan seorang pemimpin yang membodohi rakyat Bali dengan memberikan secara instan-instan itu. Instan yang dimaksud adalah gelontoran uang, sumbangan ke banjar dan sebagainya. Sama saja kalau kita mengkonsumsi makanan. Kalau makanan itu diberi pupuk kimia maka akan ada penyakit. Semestinya harus cari yang organik yang menyehatkan tubuh,” tegas Diesel Astawa.

Menurutnya, sebagai partai pemenang di Bali, ia berharap PDIP perlu menempatkan antara Pilgub dan Pileg pada tempatnya, pada porsinya. Seharunya PDIP tidak mencampuradukan antara Pilgub dan Pileg. “Harapan saya penempatan antara Pilgub dan Pileg itu berbeda. Dan PDIP tidak bisa membedakan itun,” ujarnya.

Pilgub itu koalisi banyak partai karena UU mengamanatkan apabila tidak mencapai 20 persen maka partai harus berkoalisi. Sementara kalau Pileg itu rakyat memilih partai politik. Kalau dalam Pilgub harus berkoalisi maka disana adalah rakyatlah yang memilih gubernurnya. Penentu adalah rakyat bukan partai.

“Walaupun PDIP menang di Bali namun PDIP tidak bisa mendikte orang untuk satu jalur dalam demokrasi. Itu namanya pengingkaran terhadap demokrasi bila kita mendikte orang untuk satu jalur. Hak memilih dan dipilih tidak boleh dipasung. Biarkan rakyat memilih pemimpinnya sendiri. Rakyat tidak boleh diarahkan. Katanya kita revolusi mental, reformasi. Apakah kita harus kembali melihat kekurangan ke belakang di Orde Lama, Orde Baru, bagaimana kekurangan kita di masa lalu. Tentu saja tidak. Kita harus bergerak ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Berangkat dari kondisi itu, Disel menegaskan, jika di Kuta Selatan pihaknya tetap memberikan pencerahan agar masyarakat di Kuta Selatan dan Bali agar tidak mudah terintimidasi, tidak mudah diarahkan, apalagi diiming-imingi dengan sumbangan dan bantuan.

Di Kuta Selatan rata-rata masyarakatnya sudah cerdas, pendidikan sudah lebih tinggi. Pendidikan mereka minimal SMA hingga sarjana. Mereka sudah paham. “Ini harus mulai pelan-pelan diarahkan agar masyarakat itu bisa berdaulat di bidang politik. Harus dimulai dari masyarakat kecil. Kalau orang sudah berdaulat secara politik, baru kita bisa berdikari secara ekonomi. Kalau hanya bersumber dari hibah, hibah, hibah dalam pembangunan masyarakat, tentu kita tidak mandiri, hidup terus bergantung pada bantuan hibah, Bansos dan sebagainya,” ujarnya.

Kalau hidup hanya tergantung, maka masyarakat yang saat ini menghadapi MEA, masyarakat akan kalah. Berbudaya itu asasnya adalah gotong royong. “Sekarang harus konsep harus pilih A, pilih B, maka demokrasi akan terus kerdil, terus berada di bawah, tidak maju-maju negeri ini. Masyaraktnya terus tergantung,” ujarnya.(087)

Tags: bali 2018mantra-kertapdippilgubpilgub bali
Share7SendScanShareSend
Previous Post

Jurnalis Buleleng Motivasi Kesembuhan Susik

Next Post

Gubernur Pastika Tegaskan Bali Siap Jadi Tuan Rumah PON XXI Tahun 2024

Baca Juga

Berkonsep Sociopreneur, Jelang Galungan dan Kuningan Pasutri di Buleleng Gelar Pasar Murah Digital
NEWS

Berkonsep Sociopreneur, Jelang Galungan dan Kuningan Pasutri di Buleleng Gelar Pasar Murah Digital

06/04/2025
Dua Sepeda Motor Adu Jangkrik, Satu Orang Meninggal Dunia
NEWS

Dua Sepeda Motor Adu Jangkrik, Satu Orang Meninggal Dunia

06/04/2025
Gelar Metatah Massal, Banjar Adat Banjar Bali Libatkan 90 Peserta
Buleleng

Gelar Metatah Massal, Banjar Adat Banjar Bali Libatkan 90 Peserta

06/04/2025
Next Post
Gubernur Pastika Tegaskan Bali Siap Jadi Tuan Rumah PON XXI Tahun 2024

Gubernur Pastika Tegaskan Bali Siap Jadi Tuan Rumah PON XXI Tahun 2024

Discussion about this post

Recommended

Kuasa Hukum Wartawan Ngurah Dibia Optimis Polda Bali Bongkar Pelaku Pencemaran Nama Baik

Kuasa Hukum Wartawan Ngurah Dibia Optimis Polda Bali Bongkar Pelaku Pencemaran Nama Baik

03/10/2023
Kontroversi JHT, Sekum PP Muhammadiyah Minta Pemerintah Hormati Hak-Hak Buruh

Kontroversi JHT, Sekum PP Muhammadiyah Minta Pemerintah Hormati Hak-Hak Buruh

19/02/2022

Most Popular

Kulit Pepaya: Sumber Bioetanol yang Ramah Lingkungan
OPINI

Kulit Pepaya: Sumber Bioetanol yang Ramah Lingkungan

06/04/2025
Berkonsep Sociopreneur, Jelang Galungan dan Kuningan Pasutri di Buleleng Gelar Pasar Murah Digital
NEWS

Berkonsep Sociopreneur, Jelang Galungan dan Kuningan Pasutri di Buleleng Gelar Pasar Murah Digital

06/04/2025
Dua Sepeda Motor Adu Jangkrik, Satu Orang Meninggal Dunia
NEWS

Dua Sepeda Motor Adu Jangkrik, Satu Orang Meninggal Dunia

06/04/2025
  • Redaksi
  • Privacy & Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap
More Info : redaksi@dewatapos.com

© 2018 powered by - PT SINGARAJA INTER MEDIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • Bali
    • Nasional
    • Internasional
  • HUKUM & KRIMINAL
  • POLITIK
  • BIROKRASI
  • OLAHRAGA
  • PESONA
  • FIGUR

© 2018 powered by - PT SINGARAJA INTER MEDIA