Anggota DPRD Buleleng, melakukan sidak terhadap proyek pembanguan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, di wilayah Kecamatan Sukasada yang dipimpin langsung Ketua DPRD Buleleng bersama Komisi II DPRD Kabupaten Buleleng.
Singaraja, Sidak yang dipimpin oleh Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna bersama Komisi II DPRD Buleleng, untuk mengetahui progress kelanjutan pembangunan proyek tersebut. Sidak yang dilakukan Kamis 9 September 2021 untuk melihat secara langsung proses atau pelaksanaan pembangunan RTH tersebut.
Gede Supriatna mengatakan, proyek pembangunan RTH Taman Bung Karno yang merupakan salah satu proyek prestisuis dari Kabupaten Buleleng sudah berjalan sejak 4 tahun lamanya. Supriatna berharap, agar pembangunan RTH ini dapat selesai tepat waktu. “Ini merupakan salah satu proyek prestisius dari Kabupaten Buleleng. Semoga nantinya bisa selesai tepat waktu dan nanti bisa dimanfaatkan masyarakat untuk rekeasi,” kata Supriatna.
Ketua Komisi II DPRD Buleleng, Putu mangku Budiasa menegaskan, selesainya proyek RTH Taman Bung Karno ini sangat ditunggu oleh masyarakat Buleleng. Mangku Budiasa berharap, agar kedepan setelah proyek RTH ini selesai bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat Buleleng, terutama perkembangan seni dan budaya.
“Keberadaan RTH Taman Bung Karno memberikan nilai tambah ekonomis kepada masyarakat Buleleng. Kami harap kedepan RTH ini ada satu pegelaran budaya yang rutin dilaksanakan. Selain itu juga, ini untuk menggali potensi seni dan budaya di Buleleng,” ujar Mangku Budiasa.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng, Gede Melandrat menjelaskan, proyek pembangunan RTH Taman Bung Karno ditargetkan tuntas akhir tahun 2021 ini. Sejauh ini, pengerjaannya masih dalam proses. “Apa yang menjadi saran dan masukan, kami tindaklanjuti. Sesuai dengan jadwal, untuk waktu penyelesaian RTH Bung Karno bisa selesai tahun ini,” pungkas Melandrat.
Lanjutan proyek pembangunan RTH Taman Bung Karno tahap IV ini dikerjakan oleh PT Sanur Jaya Utama sebagai kontraktor Pelaksana dan PT Kencana Adhi Karma sebagai Konsultan Pengawas. Total anggaran proyek ini Rp16 miliar, terbagi menjadi 4 kegiatan pokok yakni, biaya pembangunan fisik, konsultan pengawas, BOP dan Konsultan Perencana. (FAL)
Discussion about this post