Singaraja, Padepokan seni Dwi Mekar akhirnya dinobatkan sebagai Jawara dalam Lomba Gerak Jalan Kocak dan Kreatif yang digelar Kamis 10 Agustus 2022 oleh KONI Kabupaten Buleleng. Selain Dwi Mekar, pada posisi kedua diraih SMA Negeri 1 Singaraja dan Juara III diraih STM Ne Boss, Senggol Dong.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST yang menyaksikan langsung pelaksanaan Gerak Jalan Kocak dan Kreatif bersama Ibu Bupati I Gusti Ayu Aries Sujati. Hadir pula Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG dan Sekda Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd, FKPD Buleleng, dan Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng.
Usai menyaksikan gerak jalan kocak dan kreatif Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengaku sangat menikmati pertunjukan ini. Menurutnya, kreatifitas yang ditunjukan para peserta sangat menghibur. “Mungkin gerak jalan kocak dan kreatif ini satu-satunya di Bali, tentunya sangat menghibur,” ucapnya.
Selain itu, Bupati Suradnyana mengatakan, gerak jalan kocak ini sudah dimulai sejak bertahun-tahun lalu, dan selalu menjadi daya tarik masyarakat Buleleng pada perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77. “Ini selalu dinanti masyarakat Buleleng, karena kreatifitasnya sangat menghibur,” imbuhnya.
Dirinya berharap, kedepannya jika pandemi usai, antusias masyarakat bisa lebih meriah lagi untuk menyaksikan setiap pertunjukan yang disuguhkan Pemkab Buleleng dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Sekarang ini masih di situasi pandemi, saya berharap nanti jika pandemi sudah berakhir walupun saya sudah tidak menjabat lagi, pertunjukan seperti ini tetap ada dan pesertanya bisa lebih banyak, karena ini salah satu hiburan untuk masyarakat,” harapnya.
Dalam Lomba gerak jalan kocak kreatif, sebanyak 15 regu ikut serta menunjukkan ide kreatif mereka untuk menghibur penonton. Belasan regu yang ikut ambil bagian dari perwakilan sekolah SMA/SMK Perguruan Tinggi, instansi pemerintah dan juga komunitas serta organisasi masyarakat di Buleleng.
Lomba gerak jalan kocak kreatif ini mengambil start di depan Lapangan Ngurah Rai Buleleng. Masing-masing regu diberikan waktu untuk menampilkan kreativitas dan kekocakan mereka maksimal 6 menit. Belasan regu pun diberikan kebebasan untuk memilih tema dan skenario penampilan yang akan mereka tampilkan di dalam balutan busana menarik.
Selain beratraksi di panggung utama di depan Lapangan Ngurah Rai, masing-masing regu akan diberikan kesempatan tampil kembali di simpang empat Jalan Pramuka dan di garis finish Pelabuhan Buleleng. Seluruh peserta tampil maksimal dan menghibur, namun sejumlah masyarakat menanyakan absennya komunitas Waria dan Gay Singaraja (Wargas).
Ketua Panitia Lomba Putu Nova Anita Putra mengatakan, seluruh persiapan lomba gerak jalan sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Termasuk informasi persyaratan yang harus dipenuhi peserta. Khusus untuk Wargas, juga sudah sempat berkoordinasi kepada panitia H-5 penutupan pendaftaran. Namun hingga waktu terakhir pendaftaran Wargas tidak ada mendaftarkan diri.
“Mereka sempat datang berkomunikasi menanyakan persyaratan termasuk soal wajib vaksinasi. Kami sudah sangat terbuka sejak saat itu. Bahwasanya kita menekankan akan memfasilitasi vaksinasi bagi anggota regu yang belum. Kami persilahkan mengumpulkan teman Wargas nanti kami antar ke tempat vaksinasi atau mendatangkan tim vaksin ke tempat mereka, tetapi sampai batas akhir mereka tidak mendaftarkan diri,” ucap Nova.
Adapun rute untuk gerak jalan kocak dan kreatif kali ini, memiliki 3 titik atraksi. Yang pertama berada di depan kolam air mancur Taman Kota Singaraja, lalu peserta berjalan menuju titik kedua yang berada di depan Gedung Pramuka jalan Pramuka, lalu finish di kawasan Pelabuhan Tua Buleleng. (TIM)
Discussion about this post