Singaraja, Sejumlah pengurus Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Buleleng, dikomando langsung Ketua DPC BMI Buleleng, dr. Ketut Putra Sedana, Sp.OG., mengelar temu wirasa bersama dengan tokoh-tokoh tua PDI Perjuangan sebagai rangkaian Peringatan Hari Lahir Pancasila. Kali ini kegiatan temu wirasa menyambangi kediaman Nyoman Sudarmaja Duniaji, Rabu 1 Juni 2022 di Desa Bubunan Kecamatan Seririt.
Ketut Putra Sedana yang akrab disapa dokter Caput menyebutkan, kegiatan yang dilakukan BMI Buleleng tersebut sebagai implementasi dan memberikan motivasi baik terhadap tokoh tua maupun kepada generasi yang muda sehingga mampu membangun partai secara bersama-sama.
“BMI sebagai sayap partai, dimana keinginan kita jelas, dibalik ini ajaran-ajaran Bung Karno yang murni dan harus memang kita implementasikan dan moment 1 juni ini adalah moment yang sangat baik sekali, sebagai hari lahrnya pancasila disini kita ingin implementasikan, ya memberikan sejenis motivasi, khususnya kita melakukan kegiatan temu wirasa dengan tokoh-tokoh tua ini yang telah membawa sejarah. Tanpa tidak ketemu dengan tokoh-tokoh tua ini kita tidak akan tahu bagaimana sejarah yang sebenarnya perjalanan kita,” ungkap Caput.
Putra Sedana mengatakan, temu wirasa yang dilakukan juga sebagai ajang untuk berbagi pengalaman sehingga generasi saat ini memiliki jati diri sebagai kader yang militan. “Dulu waktu masa-masa susahnya beliau kita dengar dari cerita-cerita kita bisa merasakan, nah dengan merasakan ini kita tentunya akan bisa mengisi apa yang menjadi harapan keinginan beliau yang saat berjuang dulu itu belum sampai, kita harus mengisi,” paparnya.
Dokter Caput mengatakan, hal terpenting dalam kegiatan temu wirasa itu juga untuk lebih mengingatkan anggota BMI Buleleng untuk tidak melupakan sejarah dan perjuangan yang dilakukan para sesepuh PDI Perjuangan.
“Orang tua itu kebanggaannya adalah masa lalu dengan kita bercerita tentang masa lalu yang itu juga penting untuk saya juga maknanya positifnya orangtua kita sehat dan yang ingin saya vibrasikan kepada teman-teman, khususnya di BMI dan secara umum kader partai jangan sekali-kali melupakan sejarah,” tegas Caput.
Nyoman Sudarmaja Duniaji sebagai tokoh PDI Perjuangan memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan BMI Kabupaten Buleleng, dimana sebagai sayap PDI Perjuangan tetap mengingat pada sejarah perjuangan partai.
“Saya melihat perkembangan PDI Perjuangan, mudah-mudahan PDI Perjuangan tidak redup lagi dan terus muncul selamanya, banyak teman-teman, sobat lawas yang mungkin terlupakan dan sekarang berharap saya seperti jasmerah, jangan melupakan sejarah apalagi meninggalkan sejarah,” tegas Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng.
Sudarmaja Duniaji juga mengingatkan perjuangan yang dilakukan tokoh-tokoh tua pada masanya. “Saya sangat bangga dan bahagia sekali, mudah-mudahan semua terketuk hatinya untuk itu, semua mengingatkan perjuangan-perjuangan masa lalu, perjuangan-perjuangan mereka yang dulu dikejar-kejar, dihancurkan rumahnya, dirobek bajunya, dibakar rumahnya nah itu, bukan penikmat, kita berjuang, PDI Perjuangan kan berjuang, yang mana pejuang dan yang mana penikmat biar ngga ojog-ojog jadi DPR, belum pernah berjuang atau mengeluarkan keringat dan darah sudah jadi DPR, orang yang berkeringat dan berdarah-darah tidak jadi apa,kita bukan iri cuma mekanisme dan prosedurnya bisa diperbaiki,” paparnya.
Pada bagian lain, Mantan Ketua DPRD Buleleng Sudarmaja juga mengajak para petinggi PDI Perjuangan untuk membuka mata dan telingga sekaligus kata hati dengan langkah-langkah yang telah dilakukan kader terbaik PDI Perjuangan yang mendapatkan dukungan dari akar rumput.
“Mudah-mudahan terketuk hati nurani daripada bapak-bapak atau ibu-ibu yang diatas, melihat kenyataan dari akar rumput mereka memberikan dukungan kepada pak Dokter Caput, nah sehingga mereka dalam artian bisalah memberikan rekomendasi calon bupati dan sebagainya itu harapan kami semua,” tegas Sudarmaja Duniaji.
Dalam pelaksanaan temu wirasa di kediaman Sudarmaja Duniaji di Desa Bubunan Seririt, juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh politik lainnya, bahkan diharapka kegiatan temu wirasa itu dapat dilakukan secara berkelanjutan. (THA)
Discussion about this post