Singaraja, Pelaksanaan gerak jalan 17 KM Dewasa Putri, Jumat 9 Agustus 2024 dalam rangkaian Hari Kemerdekaan RI ke-79 di Buleleng amburadul, bahkan Sebagian besar peserta gerak jalan terjebak kemacetan bersama kendaraan bermotor pada jalur yang dilintasi, petugas yang diturunkan tidak bisa berbuat banyak hingga menyebabkan kemacetan yang panjang.
Sejumlah penguna jalan tidak bisa berbuat banyak sehingga mengikuti arus lalu lintas yang ada didepannya, bahkan kendaraan besar seperti bus pariwisata dan truk tidak bisa bergerak dengan kondisi jalan yang macet. “Ya, mau gimana lagi, ikuti saja yang didepan dengan sabar, sepertinya pemerintah sebelum melakukan ini harus melakukan kajian dong,” ucap seorang pengendara sepeda motor.
Hal yang sama diungkapkan Krisna, warga Desa Tukadmungga yang saat itu pulang kerja mengaku tidak mengerti dengan kebijakan penitia gerak jalan yang membuat route baru, “Semestinya pakai route yang lama saja, toh tidak akan menganggu dibandingkan dengan route yang baru membuat ketidaknyamanan masyarakat, artinya tidak menjadi kebanggaan lagi dong, katanya Buleleng Berbangga Untuk Nusantara,” tegasnya.
Bukan saja penguna jalan yang merasa tidak nyaman, para peserta gerak jalan juga mengungkapkan kekesalannya akibat buruknya panitia pelaksana yang menyiapkan kegiatan itu, sebab kondisi yang terjadi sangat merugikan para peserta gerak jalan yang sedang melintas. “Kemacetan membuat regu gerak jalan tidak bisa menempuh waktu terbaik,” ujar Heru Wibowo, Koordinator Gerak Jalan R-JOSS24.
Ketua Panitia Gerak Jalan yang juga Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng Made Astika mengakui telah melakukan perencanaan bersama pihak-pihak terkait, “Kemacetan pasti akan terjadi disetiap lintasan gerak jalan, gerak jalan 17 untuk lintasan Seririt Singaraja perlu dikaji, dicarikan alternatif lintasan,” ujarnya singkat.
Secara terpisah, Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin mengatakan, kemacetan terjadi karena banyaknya pendukung regu gerak jalan yang berdiri di sepanjang jalan Singaraja-Lovina. Terlebih volume kendaraan yang membludak dari jalur timur ke barat dan sebaliknya.
“Kepadatan di jalan itu karena tersumbatnya arus lalu lintas tadi saat start di etape pertama karena itu jam pulang sekolah dan pulang kerja. Mereka start di tengah jalan dan intervalnya 2 menit sehingga itu sangat menghambat lalu lintas,” beber Bachtiar Arifin.
Sat Lantas Polres Buleleng dalam pengamanan arus lalu lintas dan mengatasi kemacetan telah menerjunkan 126 personel yang terbagi di setiap titik. Selain itu, polisi juga mengarahkan para pengendara sepeda motor maupun mobil agar menggunakan jalur alternatif sehingga kemacetan tidak semakin mengular.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra mengatakan upaya antisipasi telah dilakukan dengan memberikan himbauan kepada penguna kendaraan besar seperti truk, bus dan angkutan material agar tidak melaksanakan aktivitas di jalur gerak jalan
“Menghimbau kendaraan tersebut diatas untuk parkir di terminal sampai dengan keadaan jalan memungkinkan untuk dilalui dan himbauan tersebut dilakukan dengan persuasive termasuk melakukan pemantauan langsung,” ujarnya.
Kemacetan arus lalu lintas di lintasan jalan Singaraja Seririt, utamanya pada lintasan gerak jalan hampir berlangsung enam jam, pasca tuntasnya pelaksanaan gerak jalan masih terlihat beberapa titik jalan kendaraan yang padat dan merakyat. |TIM
Editor : Made Suartha
Discussion about this post