Singaraja, Peringatan 420 tahun Kota Singaraja memiliki makna tersendiri bagi Manggala Utama Trah Tunggal Panji Sakti Puri Buleleng, Anak Agung Wiranata Kusuma, sebab sebagai generasi ke XIII Raja Buleleng sangat memaknai arti terbentuknya Kota Singaraja yang menjadi kebanggaan bagi masyarakatnya.
Agung Wiranata menyebutkan, momentum ulang tahun ke-420 sangat Istimewa, sebab masih dalam proses pesta demokrasi, dimana pelaksanaan pemilihan legeslatif telah tuntas dilakukan dengan menghasilkan wakil rakyat yang mumpuni serta ditahun ini juga akan memilih langsung kepala daerah. “Satu momentum yang baik di 420 tahun kota Singaraja ini. Saatnya Buleleng Bangkit maju dan jaya. Dirgahayu Kota Singaraja,” ungkapnya.
Untuk diketahui, dikutip dari Sejarah Kota Singaraja, pada sekitar tahun Candrasangkala “Raja Manon Buta Tunggal“ atau Candrasangkala 6251 atau sama dengan tahun çaka 1526 atau tahun 1604 Masehi, Ki Gusti Ngurah Panji Sakti menitahkan rakyatnya membabat tanah untuk mendirikan sebuah istana di atas padang rumput alang- alang yakni ladang tempat penggembala ternak, dimana ditemukan orang-orang menanam Buleleng.
Pada ladang Buleleng itu baginda melihat beberapa buah pondok- pondok yang berjejer memanjang. Disanalah beliau mendirikan Istana yang baru, yang menurut perhitungan hari sangat baik pada waktu itu, jatuh pada tanggal 30 Maret 1604. Selanjutnya Istana Raja yang baru dibangun itu disebut Singaraja karena mengingat bahwa keperwiraan Raja Ki Gusti Ngurah Panji Sakti tidak ubahnya seperti Singa. |RED
Editor : Made Suartha
Discussion about this post