Sungguh malang nasib bocah berusia 3,5 tahun bernama Kadek Bagus Parelino Giri, warga Dusun Gunung Ina, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Buleleng. Di usianya yang belia menderita Tumor Rahang Atas sejak awal Januari lalu.
Singaraja, Bocah yang merupakan anak kedua dari pasutri Kadek Agung Parsono (39) dengan Komang Giriani (34) terpaksa harus dilakukan operasi bedah untuk mengangkat tumor tersebut, ditengah ekonomi yang sulit ini.
Parelino mulai menunjukkan gejala Tumor Rahang Atas sejak awal Januari 2018. Awalnya, pipi kanannya di sebelah hidung mengalami bengkak. Namun orang tua Bagus mengira, jika anaknya hanya mengalami panas dalam. Tapi sayangnya, bengkak yang ada di pipi Parelino kian hari malah mulai semakin membesar.
Bocah kelahiran 4 Agustus 2014 inipun mulai mengeluh sakit, akibat bengkak pada pipinya mencapai kepalan tangan orang dewasa. Ditengah usianya yang mestinya penuh kecerian, Parelino terpaksa harus menjalani masa pengobatan akibat tumor yang dideritanya.
“Semakin hari, saya lihat benjolannya semakin membesar. Saya ajak berobat ke dokter umum di Seririt sebanyak 4 kali. Ternyata dibilang mengalami tumor pada rahang atas,” kata Agung Parsono, saat ditemui di RSUD Buleleng, Jumat (9/2/2018) .
Mendengar diagnosa dokter itu, Parsono langsung kaget. Ia pun mengaku, tidak bisa berbuat banyak. Sebab, anaknya harus segera dioperasi. “Terus terang tidak tahu apa penyebabnya, kok bisa tumor. Kalau makanan sih rasanya normal-normal saja,” jelas Parsono.
Ditengah kehidupannya yang sulit, ia juga mengaku, jika anaknya belum memiliki KIS. Atas saran beberapa orang, ia pun mendaftarkan Parelino BPJS Kesehatan secara mandiri. Setelah 14 hari, kartu BPJS bisa digunakan, ia labgsung merujuk anaknya ke RSUD Buleleng untuk berobat. “Sempat saya mau buat KIS untuk anak. Sibilang habis kuotanya, terpaksa harus buat BPJS Kesehatan secara mandiri, biar bisa berobat,” ucal Kadek Parsono.
Setelah ditangani di RSUD Buleleng, oleh Dokter Spelsialis Bedah Onkologi, Parelino menyarankan, agar Parelino dirujuk ke RSUP Sanglah untuk menjalani operasi bedah. Jika tak ada halangan, Parelino akan diajak ke Denpasar untuk dilakukan operasi. Meski begitu, Parsono yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kebun di sebuah villa di Seririt mengaku, bingung mencari uang, untuk operasional selama berada di rumah sakit.
“Sebelum urus BPJS, saya sampai pinjam uang di tetangga untuk berobat. Kadang pinjam Rp. 200 ribu. Kalau dihitung-hitung hutangnya sampai Rp. 1,5 juta. Apalagi sekarang saya tidak bisa kerja karena harus nganter berobat. Itu yang menjadi beban pikiran. Tapi untung, dibantu dari Buleleng Sosial Comunity (BSC), setidaknya beban saya sedikit ringan,” jelas Parsono.
Selain menempuh pengobatan secara medis, Parsono juga mengaku, mencoba pengobatan alternatif. “Katanya, anak saya sakit karena sisip di pelinggih Kemulan. Sudah saya taur banten. Ya semoga nanti proses operasi anak saya lancar,” harap Parsono.
Sementara itu dokter spesialis bedah Onkologi RSUD Buleleng yang menangani Parelino, dr. Ketut Suparna, Sp.B (K) onk menjelaskan, tumor rahang atas yang diderita Parelino tergolong langka. Bahkan, penyakit ini mengarah kanker. Sebab, sebagian tulang rahang atas keropos.
“Ini akan ditangani secara multi disiplin atau banyak tim. Ada dokter spesialis bedah tumor, dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis bedah mulut dan dokter spesialis anak. Pemicunya ini, karena kelainan genentik. Biasanya muncul akibat adanya faktor eksternal,” jelas Suparna.
Dijelaskan Suparna, nantinya proses operasi di RSUP Sanglah bisa dilakukan sekitar 1 jam. Tetapi setelah operasi, suara Parelino kemungkinan mengalami sengau, karena mengenai bagian sinus (peredam pita suara, red).
“Kalau tidak segera dioperasi, beresiko. Bisa semakin besar dan menyebar ke organ lainnya. Operasi dilakukan di RSUP Sanglah. Karena di RSUD Buleleng tidak memiliki rahang palsu, karena usai operasi anak ini harus menggunakan rahang palsu dari akrilik,” pungkas Suparna.
Menghadapi kondisi itu, Kadek Agung Parsono bersama istrinya Komang Giriani mengaku pasrah dengan kondisi yang dialami anak keduanya dan berharap uluran tangan dari para dermawan untuk membantu Kadek Bagus Parelino Giri agar bisa dioperasi. (033)
Discussion about this post