Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Panjaitan memberikan teguran secara tidak langsung kepada para pejabat di Pemkab Buleleng maupun Pemprov Bali didalam upaya penanganan Covid-19.
Singaraja, Sejak dua pekan peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Buleleng tidak mengalami penurunan sehingga menjadi perhatian bagi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Panjaitan yang langsung datang ke Buleleng bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Muhammad Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin.
Dari sejumlah laporan dan evaluasi yang diberikan langsung di lokasi Isolasi Terpusat (Isoter) di Asrama Undiksha Kampus Jinengdalem, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menegur para pejabat di Pemkab Buleleng dan Pemrov Bali yang tidak kompak untuk melakukan penanganan Covid-19, bahkan Luhut langsung memotong keterangan dari Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra.
“Saya tidak mau dengar kalian siapkan, nyatanya tidak siap, saya datang. Saya dapat laporan dari anak buah saya, tiga hari mereka disini, ya sama laporanya seperti ini, pak Dandim dengan panglima, jadi kalau kita ngga kompak, pak, yang meninggalkan rakyat kita, ayo, bisa nggak, ini pak rektor sudah bantu, pokoknya saya cek nanti ini, pokoknya kalian harus jalan dalam dua hari ini saya lihat, sabtu saya telpon nanti,” tegas Luhut.
Menko Marves berharap TNI Polri dan Pemerintah Daerah untuk menambah daya tampung lokasi Isoter dan mengencarkan pelaksanaan testing, tracing, dan treatment sebagai langkah utama untuk mencegah penyebaran Virus Corona dengan Varian Delta tersebut.
“Dengan pelaksanaan isoter yang baik ini, diharapkan masyarakat untuk disiplin. Jika ada pasien Covid-19 yang berstatus Orang Tanpa Gejala agar pindah menuju tempat isoter. Tidak melanjutkan isolasi mandiri di rumah. Ini untuk menghindari terjadinya klaster keluarga,” tegas Luhut.
Pada bagian lain, Luhut juga memuji pelaksanaan Isoter yang dilakukan di Buleleng sehingga bisa menjadi sebuah model. Dari ratusan orang yang sudah masuk ke tempat isoter yang disediakan, semuanya sembuh. Belum ada yang sampai meninggal. Isoter menjadi sebuah pilihan karena tempatnya yang representatif, disediakan makanan yang sehat, ada dokter, perawat, obat dan layanan telemedicine juga ada. Pasien-pasien yang masuk ke isoter juga diajak berolahraga. (FAL)
Discussion about this post