Singaraja, Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra – Gede Supriatna menawarkan sejumlah program prioritas yang tertuang dalam visi misinya. Salah satunya pemberian insentif terhadap keberadaan subak sebesar Rp.10 juta.
Hal itu disampaikan Pasangan Calon Nomor Dua yang diusung oleh PDI Perjuangan dan sejumlah Partai Koalisi saat mendampingi Calon Gubernur Bali, Wayan Koster berkampanye di Wantilan Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan pada Sabtu 25 Oktober 2024.
Menurut Sutjidra, insentif yang diberikan ini sebagai upaya untuk mendukung keberadaan subak yang berkaitan langsung dengan para petani. Pihaknya juga akan berkolaborasi dengan pemprov Bali untuk pemberian insentif subak ini. “Provinsi melalui pak Koster nantinya akan memberikan Rp. 50 juta. Sedangkan kita di Pemkab Buleleng akan menambahi lagi Rp. 10 juta, itu uangnya sudah ada,”kata Sutjidra.
Pihaknya mengakui, memang keberadaan subak belakangan ini kurang mendapat perhatian. Sehingga berpengaruh terhadap hasil pertanian yang dihasilkan. “Subak erat kaitannya dengan pertanian. Jika pengairannya tidak baik, hasilnya juga kurang maksimal,” imbuhnya.
Selain itu, pasangan JOSS24 itu juga menjanjikan akan membantu ngaben massal yang akan digelar oleh desa adat. Dimana pihaknya akan menggelontorkan bantuan Rp1 sampai dengan Rp2 juta per sawa. “Bagi desa adat yang melaksanakan ngaben massal, kami akan beri subsidi 1-2 juta per sawa. Kami akan komunikasi dengan provinsi supaya dapat bantuan lagi, biar tidak terlalu memberatkan krama,” kata Sutjidra.
Program yang dicanangkan oleh Sutjidra – Supriatna pun diapresiasi oleh Ketua Kelian Subak se – Kecamatan Kubutambahan, Nyoman Kistama. Ia menilai kebijakan yang diterapkan sangat realistis oleh Paslon Dua itu sangat realistis. Hanya saja, semua program yang sudah dijanjikan harus ditepati saat menjabat nanti.
Selain pemberian insentif untuk subak di Buleleng, pihaknya juga menginginkan penambahan insentif untuk pengurus subak yang ada. Hal itu dipandang perlu, sehingga para pengurus bisa bekerja maksimal.
“Kebijakan yang ditawarkan sangat bagus. Ini harus benar – benar nanti diterapkan. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan dampaknya,”kata Kistama.
Sementara itu, Cagub Bali nomor 2 Wayan Koster (Koster-Giri) menjelaskan akan memberikan beasiswa kepada siswa-siswi SMA yang berprestasi dan yang berada dibawah garis kemiskinan. Agar mereka bisa melanjutkan pendidikan tinggi. Koster tak ingin ada anak krama Bali yang putus sekolah ketika tamat SMA.
“Koster-Giri akan memberikan beasiswa untuk anak-anak tak mampu dan berprestasi di Desa Bengkala Buleleng dan Bali seluruhnya. Anak-anak SMA nanti tiang yang dibantu, sementara anak SD dan SMP di Buleleng Pak Joss 24 akan gratis pendidikanya,” kata Koster.
Selain itu, program-program pembangunan Bali berlandaskan visi nangun sat kerthi loka Bali akan dilanjutkan Koster-Giri. Bantuan khusus keuangan (BKK) untuk desa adat akan tetap diberikan. Bahkan akan dinaikan angkanya dari sebelum Rp 300 juta per desa adat setiap tahun. Kenaikan ini bertujuan untuk memperkuat tatanan desa adat dalam menjalankan tugas menjaga tradisi, budaya seni dan kearifan lokal Bali.
Selain berkampanye di Desa Bengkala, Pasangan Sutjidra – Supriatna juga melakukan kampanye di Desa Bila, Desa Sangsit dan Desa Sudaji. |TIM
Editor : Made Suartha
Discussion about this post