Denpasar, Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Provinsi Bali periode 2024-2028 resmi dilantik oleh Koordinator Wilayah AMSI Bali, NTB, NTT I Nengah Muliarta pada Jumat, 12 Juli 2024, di Istana Taman Jepun, Denpasar, Bali.
Dalam acara tersebut, pengurus AMSI Bali yang baru dilantik diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk membangun jejaring dan memperkuat hubungan antara media siber dengan masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta.
Mewakili Ketua Umum AMSI, Wakil Ketua Umum Upi Asmaradhana mengucapkan selamat kepada pengurus AMSI Bali periode 2024-2028. Ia menjelaskan bahwa AMSI merupakan organisasi yang mewadahi media-media siber dengan visi-misi menciptakan konten berkualitas. Saat ini, AMSI pusat sedang fokus pada pengembangan organisasi di seluruh wilayah Indonesia.
Upi Asmaradhana juga menambahkan bahwa media harus terus mengembangkan dan mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pengguna. “Media harus beradaptasi dengan perubahan, selalu siap untuk beradaptasi dengan tren dan teknologi yang terjadi di industri media untuk tetap relevan dan bersaing,” ujarnya.
Yatimul Ainun, Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan AMSI Pusat, menekankan pentingnya koordinasi antara AMSI Bali dan AMSI Pusat untuk menyelenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di masa mendatang.
Sementara itu, Ketua AMSI Bali saat diwawancarai menjelaskan tiga arah program kerja AMSI Bali empat tahun ke depan yakni penguatan internal organisasi seperti Uji Kompetensi Wartawan (UKW), verifikasi faktual keanggotaan, peningkatan kapasitas bisnis media anggota berupa literasi bisnis model canvas, perpajakan, keuangan, digital revenue, cek fakta dan kolaborasi dengan stakeholder.
Langkah konkret AMSI Bali adalah memiliki tanggung jawab dalam membuat ekosistem digital di Bali tumbuh dengan sehat, dalam artian kontennya berkualitas. “Tentu untuk mewujudkan hal tersebut, acuan kita pada tiga program kerja tersebut, bagaimana industri media anggota ini juga secara SDM harus dinaikkan levelnya (upgrade skill), dalam bentuk pelatihan atau workshop,” jelasnya.
Ia juga memaparkan bahwa selain itu, AMSI Bali butuh juga insight (wawasan) dalam perspektif dari akademisi, praktisi bisnis khususnya pariwisata dan jurnalis. “Kita ingin memotret apa yang menjadi kebutuhan audien/publik dalam tiga segmen ini seperti akademisi, industri pariwisata dan perspektif jurnalis khususnya TV (visual),” ujarnya.
Karena bicara tren perilaku audien di ruang digital saat ini sudah bergeser dari sebelumnya berbasis teks, sekarang dalam bentuk visual.
“Kita menyadari saat ini budaya membaca sudah semakin menurun, dan ini tantangan bagi kita di industri media bagaimana audien menjadi suka membaca yaitu menyampaikannya melalui platform digital berupa video pendek produk jurnalistik,” tambahnya.
Pelantikan ini menandai langkah baru bagi AMSI Bali dalam upaya meningkatkan kualitas media siber di provinsi Bali. |TIM
Editor : Made Suartha
Discussion about this post