• Redaksi
  • Privacy & Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap
Sunday, July 6, 2025
  • Login
www.dewatapos.com
  • HOME
  • NEWS
    • Bali
      • Buleleng
      • Denpasar
      • Badung
      • Gianyar
      • Tabanan
      • Klungkung
      • Karangasem
      • Jembrana
      • Bangli
    • Nasional
    • Internasional
  • HUKUM & KRIMINAL
  • POLITIK
  • BIROKRASI
  • OLAHRAGA
  • PESONA
    • Budaya
    • Wisata
  • FIGUR
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • Bali
      • Buleleng
      • Denpasar
      • Badung
      • Gianyar
      • Tabanan
      • Klungkung
      • Karangasem
      • Jembrana
      • Bangli
    • Nasional
    • Internasional
  • HUKUM & KRIMINAL
  • POLITIK
  • BIROKRASI
  • OLAHRAGA
  • PESONA
    • Budaya
    • Wisata
  • FIGUR
No Result
View All Result
www.dewatapos.com
No Result
View All Result
Home NEWS Bali Denpasar

Budaya Pilah Sampah di Pelestarian Budaya Pesta Kesenian Bali

449 Kilogram Sampah Anorganik Berhasil Dikelola Relawan

by redaksi dewatapos
10/07/2024
Reading Time: 4 mins read
0
Budaya Pilah Sampah di Pelestarian Budaya Pesta Kesenian Bali

Denpasar, Sang mentari menghangatkan langkah kecil para relawan yang terhembus angin musim penghujan. Berbekal jaket dan topi, sekelompok anak muda bergerak menuju deretan tenant kuliner untuk mengedukasi pilah dan kurangi sampah di Pesta Kesenian Bali XLVI di Taman Budaya Bali, Denpasar yang diinisiasi oleh Merah Putih Hijau, PPLH Bali dan Plastik Detox.

Para relawan dengan sigap menunjukkan, memberikan dan menjelaskan brosur lalu memastikan para tenant kuliner khusus di area Taman Budaya Bali untuk mematuhi peraturan memilah sampah organik, anorganik dan residu, serta tidak menyediakan tas kresek, sedotan plastik dan styrofoam. Total ada 122 relawan yang mendaftar sebagai tenaga edukasi untuk tenant kuliner dan pengunjung. Mereka dibagi menjadi belasan relawan yang berjadwal piket per hari dari 15 Juni 2024 hingga 13 Juli 2024 nanti.

Relawan pengelolaan sampah Pesta Kesenian Bali, I Made Sumerta Yasa menyampaikan bahwa awalnya ia merasa segan untuk menegur tenant kuliner yang melanggar peraturan. “Pada awalnya saya sedikit merasa kaget dan juga segan dalam menegur tenant kuliner yang masih menggunakan plastik sekali pakai, tapi setelah kegiatan berjalan sejauh ini, saya bangga sebagai relawan yang dapat mengarahkan para tenant kuliner dan masyarakat menjadi lebih peka dalam kelestarian lingkungan,” ujar calon mahasiswa kedokteran yang sudah 8 kali ikut dalam piket relawan ini.

Berita Terkait

Aturan Sampah dan Sampah Aturan

Menteri LH Puji Wayan Koster, Bali Jadi Pioneer Pembatasan Sampah Plastik se Indonesia

Selama menjalankan tugas ke para tenant kuliner yang ada di area Taman Budaya Bali, tantangan yang dihadapi seperti masih ada tenant kuliner yang belum memilah sampah dan masih ada yang memakai plastik sekali pakai. Selain itu, tanggapan para tenant kuliner ketika relawan hadir pun bervariasi, ada yang ramah dan sebaliknya.

“Tentu saja hal itu tidak langsung disambut baik. Pada awalnya memang hampir seluruh tenant kuliner mengeluh dan mencari alasan yang dapat menguatkan mereka. Namun, setelah kami memberikan edukasi dan pengarahan mengenai hal tersebut, semakin hari, para tenant kuliner semakin menyadari pentingnya memilah sampah dan mengurangi plastik sekali pakai,” ungkap Sumerta Yasa.

Hingga di hari ke-25 pendampingan, relawan yang merupakan gabungan dari organisasi Merah Putih Hijau, PlastikDetox dan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Bali (PPLH Bali) dan relawan dari publik mencatat bahwa sebanyak 35 tenant kuliner yang mau memilah sampah dari sumber secara konsisten, 13 tenant kuliner sudah mau memilah namun masih memerlukan edukasi lanjutan, dan 32 tenant kuliner tidak menggunakan plastik sekali pakai.

Berdasarkan pantauan tim pengelolaan sampah, tenant kuliner Umah Tuak Manis tercatat sebagai tenant kuliner yang paling mengikuti peraturan memilah sampah dan tidak menyediakan tas kresek, sedotan plastik dan styrofoam. “Saya sering ketemu tim edukasi. Mereka memastikan tenant kuliner sudah memilah sampah, cek-cek ke dapur kita. Sebenarnya peraturan ini selalu disampaikan saat kita ikut pameran tiap tahun. Jadi sudah terbiasa memilah mana sampah yang bisa diolah,” kata I Gusti Agung Ayu Kartini Dewi asal Jembrana dengan ramah.

Dia juga mengapresiasi relawan khususnya mahasiswa yang mau memilah sampah. “Mereka tipe mahasiswa yang berbeda. Sesuatu yang sangat bagus dan patut banggakan,” salutnya.

Para pengunjung juga sudah mulai memilah sampah sesuai jenis tempat sampah yang disediakan. Dengan itu, sebanyak 449 kilogram sampah anorganik yang berhasil dikelola. Direktur Program Merah Putih Hijau dan juga koordinator Relawan Pengelolaan Sampah, Hermitianta Prasetya mengungkapkan bahwa Pesta

Kesenian Bali (PKB) ini memiliki peran dalam perubahan perilaku yang berbudaya.

“PKB ini punya suara untuk membudayakan perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah di pesta-pesta. Organisasi Perangkat Daerah dapat menerapkan tata Kelola ini kedepannya ke seluruh acara khususnya kedinasan di Provinsi Bali,” ungkap Hermit.

Sampah anorganik ini didominasi oleh gelas plastik dan botol plastik tanpa sisa minuman. Para relawan mengumpulkan dari 75 titik tenant kuliner dan tempat sampah yang disebar di area Pesta Kesenian Bali, lalu ditimbang dan diangkut oleh Bank Sampah Sumerta Kelod. Agung Anom Suardana selaku Kepala Desa Sumerta Kelod menyatakan bahwa sampah anorganik dikelola oleh Bank Sampah Desa Sumerta Kelod khususnya oleh Jumali (Tim Juru Pemantau Lingkungan).

“Dana yang dikelola untuk mendukung operasional dan membantu masyarakat yang butuh pinjaman modal usaha dengan syarat mutlak sebagai pelanggan bank sampah aktif. Serta warga desa dapat meminjam tanpa jaminan dan tanpa bunga,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa Pesta Kesenian Bali tahun ini jauh lebih bersih dari tahun-tahun sebelumnya.

I Wayan Ria Arsika selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Bali, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menaruh harapan besar dalam tata kelola sampah. “Kami sangat mendukung kepada relawan yang merupakan anak-anak kita. Apa yang mereka lakukan semua mulai terlihat hasilnya. Pengunjung sudah mulai lihat-lihat tong sampah, baca petunjuk di tong sampah. Proses yang luar biasa,” ungkapnya.

Menurut Ria Arsika, ke depannya tata kelola dan keterlibatan OPD yang bertanggung jawab masih perlu diseriusin. “Maunya kita, PKB semakin berumur semakin berkualitas. “Ini lho pesta terbesar se-Dunia, tak ada festival lain dilaksanakan sebulan,” tekannya.

Inovasi aksi edukasi di Pesta Kesenian Bali ini dilakukan oleh relawan dalam rangka mengimplementasikan Peraturan Gubernur Bali No. 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai, Peraturan Gubernur Bali No.47 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber dan Peraturan Walikota Denpasar No.15 tahun 2023 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Budaya.

Kepala Satpol PP Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Rai Darmadi mengatakan, “Kami tetap melakukan sosialisasi dan pembinaan. Memang perlu waktu menyadarkan masyarakat. Mengenai pemberian sanksi bisa-bisa saja, cuma kita perlu terapkan zona-zona tertentu,” terangnya. Rai Darmadi sempat mengungkapkan bahwa peran anak muda sangat membantu tugas Satpol PP dalam sosialisasi karena anak muda cenderung lebih didengar oleh tenant kuliner.

I Made Teja selaku Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungn Hidup Provinsi Bali ikut berterima kasih atas inovasi dari Tim Pengelolaan Sampah PKB. “Apresiasi kepada tim yang terlibat. Ini sudah mengurangi beban kami di DKLH Provinsi Bali. Tahun depan kita lanjutkan saja, tenant kulinernya harus lebih dioptimalkan keseriusan mereka,” pesannya.

Budaya memilah sampah dan mengurangi plastik sekali pakai ini sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah untuk dilestarikan. Melalui tema PKB tahun ini, Jana Kerthi Paramaguna Wikrama yang berarti Harkat Martabat Manusia Unggul, seharusnya dapat diwujudkan dalam pelestarian lingkungan melalui perubahan perilaku manusia yang dapat meningkatkan harkat martabat manusia itu sendiri.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha mengucapkan terima kasih atas kerja cerdas dan kerasnya kepada relawan pengelolaan sampah. “Siapa yang produksi sampah maka dia yang mengelola. Kita dorong perlahan-lahan ke edukasinya. Padahal Pergub-nya sudah ada. Silakan dilanjutkan ke depannya, dan saya sepakat dan berkomitmen meningkatkan kerjasama tata kelola sampah, kalau perlu dianggarkan ya silakan,” tanggapnya penuh semangat.

Sejatinya Pesta Kesenian Bali yang identik dengan pelestarian budaya pertunjukkan tari-tarian, gamelan dan produk seni juga seharusnya mampu melestarikan budaya bersih. Perhelatan tahunan ini diharapkan mampu mewarisi budaya pilah sampah dan kurangi plastik sekali pakai. Peran manusia kini menjadi bagian dari Sejarah masa depan dengan bentuk kepedulian lingkungan yang kuat yang diwujudkan melalui pesta-pesta. |RLS

Editor : Made Suartha

Tags: pkbsampah
Share6SendScanShareSend
Previous Post

Akademisi Unwar : Bali Mestinya Jadi Contoh Dalam Implementasi Green Election

Next Post

PAS Tanggapi Poster “Pengabih Bali PAS – Mulia 2024”, Hanya Wacana di Medsos

Baca Juga

Wujudkan Kenyamanan dan Kelancaran Pelaksanaan Karya di Pura Agung Besakih, Gubernur Koster Terbitkan SE 08-2025
Denpasar

Wujudkan Kenyamanan dan Kelancaran Pelaksanaan Karya di Pura Agung Besakih, Gubernur Koster Terbitkan SE 08-2025

02/04/2025
Wagub Giri Prasta Dukung Semangat Anak Muda Kembangkan Olahraga Pelayaran di Bali
Denpasar

Wagub Giri Prasta Dukung Semangat Anak Muda Kembangkan Olahraga Pelayaran di Bali

25/03/2025
Pentingnya Pendampingan Orang Tua di Era Digitalisasi
Denpasar

Pentingnya Pendampingan Orang Tua di Era Digitalisasi

23/03/2025
Next Post
PAS Tanggapi Poster “Pengabih Bali PAS – Mulia 2024”, Hanya Wacana di Medsos

PAS Tanggapi Poster “Pengabih Bali PAS – Mulia 2024”, Hanya Wacana di Medsos

Discussion about this post

Recommended

Satgas Covid-19 Buleleng Masih Gunakan Dua Lokasi Isoter

Satgas Covid-19 Buleleng Masih Gunakan Dua Lokasi Isoter

23/02/2022
Bupati Buleleng Minta Cagar Budaya Buleleng Tetap Dikembangkan

Bupati Buleleng Minta Cagar Budaya Buleleng Tetap Dikembangkan

30/12/2021

Most Popular

Kulit Pepaya: Sumber Bioetanol yang Ramah Lingkungan
OPINI

Kulit Pepaya: Sumber Bioetanol yang Ramah Lingkungan

06/04/2025
Berkonsep Sociopreneur, Jelang Galungan dan Kuningan Pasutri di Buleleng Gelar Pasar Murah Digital
NEWS

Berkonsep Sociopreneur, Jelang Galungan dan Kuningan Pasutri di Buleleng Gelar Pasar Murah Digital

06/04/2025
Dua Sepeda Motor Adu Jangkrik, Satu Orang Meninggal Dunia
NEWS

Dua Sepeda Motor Adu Jangkrik, Satu Orang Meninggal Dunia

06/04/2025
  • Redaksi
  • Privacy & Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap
More Info : redaksi@dewatapos.com

© 2018 powered by - PT SINGARAJA INTER MEDIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • Bali
    • Nasional
    • Internasional
  • HUKUM & KRIMINAL
  • POLITIK
  • BIROKRASI
  • OLAHRAGA
  • PESONA
  • FIGUR

© 2018 powered by - PT SINGARAJA INTER MEDIA