Singaraja, Sejumlah wilayah di Kabupaten Buleleng luluh lantak akibat bencana alam, utamanya pada lintasan Jalan Singaraja Denpasar yang mengakibatkan 17 tiang beton milik PT. (Persero) Perusahaan Listrik Negara (PLN) turut mengalami kerusakan, bahkan selain di Desa Wanagiri dan Desa Gitgit Kecamatan Sukasada, kerusakan serupa juga terjadi di Desa Lemukih, Desa Baktiseraga, Desa Jinengdalem dan Desa Cempaga termasuk beberapa wilayah di Kecamatan Seririt dan Busungbiu.
Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Utara, Yohanis Soedarmono Tondokusumo, Senin, 18 Maret 2024 menyebutkan, puluhan titik jaringan pada PLN di Bali Utara terkena bencana maupun imbasnya akibat iklim yang ekstrem, kondisi ini memberikan dampak kepada masyarakat, langkah percepatan perbaikan menjadi prioritas utama agar para pelanggan dapat terlayani dengan baik.
“Cuaca dan keberadaan dari geografi di Bali Utara ini yang membuat pelayanan kami bisa dibilang lama, tetapi kami telah berupaya dengan menerapkan penanganan darurat. Kita sudah siapkan personilnya, namun kami lihat dari frekuensi bencana tidak memungkinkan dengan kondisi tenaga yang ada, namun kami terus berupaya agar pelayanan listrik tidak ada kendala pada pelanggan kami,” ungkap Yohanis Soedarmono Tondokusumo.
Manager UP3 Bali Utara, Yohanis Soedarmono juga menyebutkan, langkah-langkah cepat yang dilakukan untuk menormalkan pelayanan kelistrikan pada daerah-daerah yang merupakan prioritas perbaikan kepada pelanggan.
“Kepada masyarakat luas pelanggan PLN di Kabupaten Buleleng, khususnya ada di 3 pelayanan kami Singaraja, Seririt dan Tejakula, kami mohon maaf bila ada keterlambatan kami, intinya ingin ya secepat mungkin bisa melayani pelanggan supaya pelanggan kami bisa terlayani dengan cepat. Mungkin itu saja dari kami Sekali lagi mohon maaf untuk kejadian hal tersebut yang mana di luar kendali kami,” papar Manager UP3 Bali Utara didampingi Assisten Manager dan Manager ULP.
Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) Singaraja, Putu Agra Ricna Sukarmawan dan Manager ULP Seririt Fendy Soewignyo menambahkan, langkah-langkah praktis dilakukan petugas dilapangan saat terjadinya hujan deras yang disertai angin, namun kondisi alam memberikan pengaruh terhadap sisten jaringan listrik sehingga diperlukan kebersamaan untuk penanganan lebih awal.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan 24 jam dalam penanganan gangguan, baik pada tegangan menengah, rendah sampai ke pelanggan karena memang jumlah gangguannya itu tinggi apalagi dengan cuaca buruk. Jadi ada pencegahan dan antisipasi yang bisa dilakukan dengan pemeliharaan pohon yang tinggi melalui pemangkasan agar kabel listrik tidak terganggu,” ujar Agra.
Hal senada diungkapkan Manager ULP Seririt Fendy Soewignyo, dimana akibat dampak cuaca buruk ada 10 titik lokasi di Seririt yang semuanya sudah teratasi dengan baik, namun masih ada juga pelanggan yang tercecer.
“Fokus Kami adalah bagi warga masyarakat yang berdampak akibat bencana yang terjadi.Langkah cepat kami lakukan namun masih tercecer, kami minta maaf karena personil yang tidak optimal di lapangan saat bencana. Kami kami juga sadar pentingnya listrik bagi masyarakat,” papar Fendy Soewignyo.
Sementara, Assman Jaringan, Wayan Novidi Putra dan Assman Transaksi Energi Listrik, IB Komang Darma Yudanta menjelaskan, upaya penanganan terhadap jaringan akan dilakukan secara bertahap mengingat kondisi cuaca yang belum bersahabat, meski demikian prioritas utama yang dilakukan dengan pelayanan kepada pelanggan.
“Petugas gangguannya untuk mempercepat pelayanan kepada pelanggan, sedangkan konstruksi jaringan kami belum bisa ditata dengan rapi, tapi kami optimalkan adalah mempercepat nyalanya pelanggan yang berdampak sehingga tidak meluas, memang ada laporan secara individu mungkin ada KWH tersambar petir,” beber Novidi Putra.
Assman Jaringan Novidi Putra juga menyebutkan, telah menambah petugas gangguan saat bencana alam terjadi, “Dari segala Lini bukan hanya petugas gangguan, kita tambah dari unsur-unsur lain yang ada, memang petugas di PLN seperti petugas pemeriksaan meter, karena yang kita utamakan dalam melakukan pelayanan kepada pelanggan, yang tidak ada kita layani dengan sebaik mungkin ya kalau memang cukup lama kami di jaringan memang jumlah tim yang kita terapkan sudah sampai dua kali lipatnya,” ujarnya.
Peran serta masyarakat untuk memudahkan pemleiharaan jaringan listrikjuga masih sangat diperlukan, terlebih lagi dengan kondisi jaringan listrikdilapangan diharapkan kepedulian masyarakat untuk melakukan koordinasi melalui aparat desa setempat, disisi lainnya juga pentingnya kesadaran masyarakat bila pohon ataupun tanamannya tidak melewati tinggi jaringan listrik atau dilakukan upaya pemangkasan untuk menghindari gangguan pada jaringan. |TIM
Editor : Made Suartha
Discussion about this post