Tabanan, Guncangan gempa bumi yang berpusat di laut pada jarak 65 Km arah Barat Laut Kota Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 643 KM atau pada koordinat 6,31° LS ; 111,96° BT, Jumat 14 April 2023 sangat dirasakan di seluruh Kabupaten dan Kota di Bali, bahkan dinyatakan akibat gempa itu satu orang meninggal dunia.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin saat dikonfirmasi menyebutkan, berdasarkan laporan dari sembilan Kabupaten dan Kota di Bali tidak ada kerugian materi akibat gempa bumi itu, namun satu orang meninggal dunia.
“Info dari Kalaksa BPBD Kabupaten Tabanan, benar seorang anak meninggal dunia di Banjar Lebah Desa Marga Tabanan. Saat gempa si anak terkejut dan keluarga panik berhamburan keluar rumah dengan teriakan “idup, idup, idup” si anak tercecer dan malah ditemukan dalam keadaan tidak sadar kan diri,” ungkap Kalaksa BPBD Bali Made Rentin.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri saat dikonfirmasi membenarkan dari peristiwa gempa magnetudo 6,6 di Tuban Jawa Timur mengakibatkan anak berumur hamir enam tahun meninggal dunia. “Kami sempat menjenguk ke rumah sakit dan si anak dinyatakan meninggal dunia. Keterangan dari pihak keluarga, si anak tidak ada penyakit jantung ataupun gejala lainnya,” ujarnya.
Bocah yang meninggal dunia itu bernama Sang Ayu Made Putri Liani Maheswari (6) warga Banjar Dinas Lebah Marga, Desa Marga, Tabanan. Saat gempa terjadi, Ayu dalam kondisi panik mau menyelamatkan diri, namun keluarga mendapatkan tidak sadarkan diri.
“Ditemukan oleh keluarga dalam tidak sadarkan diri langsung diajak klinik Bunda Setia marga setelah dicek dirujuk kerumah sakit Tabanan untuk perawatan lebih intensif namun dalam perjalanan ke rumah sakit nyawa korban tidak tertolong lagi,” papar Srinadha Giri.
Sementara, gempa tektonik dengan magnitudo 6,6 terjadi di Barat Laut Kota Tuban, Jawa Timur, bahkan BMKG menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault.
Gempa yang terjadi sekitar pukul 17.55 wita tidak saja dirasakan seluruh wilayah di Jawa Timur dan Bali, namun guncangan dirasakan di Jawa Tengah dan Jogya termasuk Lombok, Sumbawa, Dompu hingga Bima, bahkan juga terjadi gempa susulan pada pukul 18.43 wita dengan magnitudo 5,5. (TIM)
Discussion about this post