Sebanyak 1.765 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Banjar menerima bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) berupa Tabungan dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Singaraja, Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG di Balai Desa Kertha Locita, Desa Pakraman Banjar, Kecamatan Banjar, Kamis (25/1/2018). KPM akan menerima bantuan tiga bulan sekali. Total bantuan untuk warga Kecamatan Banjar ini sebesar Rp 3,3 milyar. Bantuan akan masuk langsung ke tabungan KPM.
Wabup Sutjidra saat ditemui usai penyerahan mengatakan program ini merupakan solusi atas pengentasan kemiskinan di Buleleng. Masih ada beberapa warga di Buleleng yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Pemkab Buleleng akan terus menyasar masyarakat seperti itu hingga tingkat kemiskinan dapat berkurang. “PKH merupakan dalah satu upaya untuk pengentasan kemiskinan di Buleleng,” ujarnya.
Dirinya juga meminta kepada aparatur terbawah seperti kepala desa untuk lebih giat kembali memverifikasi dan validasi warga masyarakat yang memerlukan. Hal ini penting mengingat ada beberapa warga yang tercecer. Verifikasi dan validasi juga perlu untuk mendata masyarakat yang benar-benar memerlukan. “Kita sudah memberikan dari tahun lalu. Tahun ini kita berikan kepada masyarakat yang tercecer itu,” ungkap Sutjidra.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Gede Komang menjelaskan ada beberapa upaya yang dilakukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Buleleng. Salah satunya adalah PKH ini. Selain itu, ada juga program Kelompok Usaha Bersama (Kube). Dalam kube ini setiap kepala keluarga memperoleh nominal bantuan sebesar Rp 2 juta. “Dengan bantuan-bantuan ini diharapkan tingkat kemiskinan di Buleleng akan berkurang,” jelasnya.
Gede Komang menambahkan selain kepada masyarakat, bansos juga diserahkan kepada para penyandang disabilitas terutama tuna netra. Nantinya Pemkab Buleleng akan memberikan bantuan berupa sapi dan dari pemerintah pusat berupa bantuan dana sebesar Rp 5 juta per KK. “Kita juga perhatikan penyandang disabilitas seperti penyandang tuna netra yang tergabung dalam pertuni agar bisa melanjutkan hidup,” tandasnya. (086)
Discussion about this post