Peringatan Hari Tri Suci Waisak di Kabupaten Buleleng pada tahun kedua ditengah pandemi Covid-19 dilakukan secara sederhana dan tersebar pada sejumlah Wihara termasuk Cetiya, namun demikian kesemarakan dalam peringatan itu terlihat saat detik-detik waisak.
Singaraja, Meski menerapkan protokol kesehatan, penyambutan detik-detik Hari Tri Suci Waisak terlihat meriah pada beberapa Wihara dan Cetiya yang melaksanakan rangkaian peringatan Hari Waisak di Buleleng dilakukan secara terbatas dan tersebar serta dalam kesederhanaan.
Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Kabupaten Buleleng Wiharta Harijana mengungkapkan setiap tahunnya detik-detik waisak menjadi momentum bagi umat Budha dalam peringatan waisak tersebut.
“Masih tetap dengan tahun lalu, tetap mengunakan prokes dan tidak diadakan perayaan bersama, adapun waisak 2021 ini adalah pada puncaknya dengan detik-detik waisak pada pukul 19.13.30 detik atau jam tujuh tigabelas malam,” papar Wiharta Harijana.
Ketua Walubi Buleleng Wiharta yang akrab disapa Wewe ini mengatakan, puja bakti dilakukan secara terbatas untuk umat Budha yang ingin melakukan persembahyangan secara langsung dengan mendatangi Wihara dan dalam kondisi pandemi ini sangat diharapkan umat Budha untuk mengikuti protokol kesehatan. “Biasanya yang mau beribadah mendaftarkan diri dan tentunya dengan prokes,” ujarnya.
Wewe mengatakan, Hari Tri Suci Waisak mengingatkan pada tiga peristiwa suci dalam kehidupan Buddha Gautama, yaitu kelahiran, pencapaian pencerahan sempurna, dan kemangkatan. Tiga peristiwa suci itu terjadi pada hari purnama sidi, bulan Waisak atau bulan Mei. (THA)
Discussion about this post