Singaraja, Nasib apes dialami Perbekel Desa Jinengdalem, Ketut Ardika (48). Pasalnya, Ardika terpaksa dilarikan ke IGD RSUD Buleleng, pada Selasa (11/12/2018) sekira pukul 09.30 wita, karena mengalami keracunan usai meminum minuman jenis Coolant yang dibeli di warung keponakannya sendiri, di Dusun Gambang, Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng. Beruntung saja, nyawa pejabat di Desa Jinengdalem ini selamat dan hanya mengalami lemas.
Peristiwa naas yang menimpa Ardika ini bermula dari dirinya yang haus usai ngayah di acara kematian keluarganya. Saat itu, korban Ardika membantu membuat taring (tenda, red) di acara kematian Nengah Suaning yang masih keluarganya. Usai membuat taring, korban pun merasa haus, sehingga memutuskan membeli minuman di warung keponakannya yakni, Komang Suriasa (35).
Korban mengambil minuman dingin jenis coolant. Setelah membayar, korban membuka minuman yang masih dalam kondisi tersegel dan lalu menenggaknya. Saat baru minum sedikit, korban langsung muntah dan merasa bahwa tenggorokannya panas. Seketika itu, korban Ardika langsung merasakan lemas.
Begitu mengetahui korban lemas, keluarganya langsung melarikan Ardika menuju ke IGD RSUD Buleleng untuk segera mendapatkan penanganan medis. Beruntung tim medis RSUD Buleleng langsung bertindak cepat untuk memberikan penanganan medis. Sehingga, kondisi korban saat ini sudah pulih, namun masih merasakan lemas.
“Itu baru diminum sedikit, kayaknya baru sampai ke tenggorokan, bapak (korban, red) langsung memuntahkan. Katanya tenggorokannya merasa panas. Lalu 3 menit kemudian setelah meminum itu bapak langsung lemas. Bibirnya merah dan bengkak,” ucap putra korban, Gede Ari Suardika (25).
Menurut Ari Suardika yang ditemui di IGD RSUD Buleleng, pasca kejadian yang menimpa ayahnya, pihak keluarga langsung memeriksa minuman yang dijual di warung tersebut. Dari hasil pengecekan, masa kadaluwarsa semua minuman yang dijual itu tahun 2019. Bahkan saat satu-persatu minuman itu dibuka, baunya normal.
Hanya saja, minuman yang diminum ayahnya justru berbau aneh. Saat dicium baunya menyengat mirip seperti cairan thinner (pengencer cat, red). “Saya kaget, kenapa baunya seperti thinner. Padahal minuman masih tersegel baik, sebelum diminum. Kedaluwarsanya juga tahun 2019. Muntahan ayah saya sempat saya bakar, dan nyala. Apinya persis seperti membakar minyak tanah,” ungkap Ari Suardika.
Sementara Kasubag Humas RSUD Buleleng, Ketut Budiantara mengatakan, saat ini kondisi korban sudah mulai stabil. Dari hasil pemeriksaan medis, korban mengalami keracunan. “Memang pasien muntah-muntah, pusing setelah minum air kemasan. Kalau dilihat ciri-cirinya, ada indikasi keracunan. Yang jelas kondisi pasien sudah membaik,” kata Budiantara.
Kini minuman kemasan itu telah dibawa pihak keluarga ke Mapolres Buleleng untuk segera ditindaklanjuti, sembari melaporkan peristiwa ini. Dan jajaran Satreskrim Polres Buleleng saat ini masih melakukan penyelidikan, terkait kasus keracunan yang menimpa Perbekel Desa Jinengdalem ini.
Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP. Mikael Hutabarat mengatakan, beberapa orang sudah dimintai keterangan terkait kejadian ini sebagai saksi. Rencananya, sampel minuman itu akan dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor) di Denpasar, untuk dilakukan pengecekan. “Baunya memang menyengat, tapi kami belum bisa memastikan. Rencananya kami kirim untuk diteliti,” pungkas Mikael Hutabarat. (033)
Discussion about this post