Tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian 1 orang yang hilang saat memancing di perairan Benoa. Penyisiran dilakukan seputaran posisi korban tenggelam dengan luas area pencarian 2,27 NM. Sesuai rencana operasi SAR maka seluruh tim dibagi dalam 4 area pencarian. Area tersebut merupakan hasil perhitungan dari kondisi arus dan angin.
Badung, Basarnas Bali hingga Senin (14/1/2019) mengerahkan RIB (rigit inflatable boat) 11 meter dengan 7 personil, sementara itu 3 personil menggunakan RIB 4 meter. SRU darat melakukan penyisiran di sepanjang Pantai Serangan sejauh 3 KM ke arah selatan dan timur. Alut lainnya yang dikerahkan diantaranya 1 unit RIB 8 meter (4 personil) dan 1 unit rubber boat (4 personil) milik Lanal Denpasar, 1 unit rubber boat Sabhara Polda Bali (5 personil), 1 unit rubber boat milik Polair (4 personil), 1 unit speedboat 515 (3 personil) serta KN 321 (5 personil) milik KPLP Benoa.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Operasi SAR Basarnas Bali I.B. Surya mengatakan, pencarian shorty pertama berlangsung hingga pukul 12.00 Wita. “Sempat menerima laporan dari nelayan yang turut membantu pencarian, bahwa ditemukan tali berisi umpan yang diduga adalah milik korban,” ungkapnya.
Beberapa personil berupaya melakukan penyelaman dengan menggunakan alat bantu kompresor, namun belum memberikan hasil. Penemuan tali umpan tersebut berada diantara buoy 1 dan buoy 2.
Selanjutnya pada pukul 13.30 Wita tim SAR gabungan kembali bergerak menuju area pencarian dengan 4 orang penyelam dan 6 personil dari Basarnas Bali dan Sabhara Polda Bali. Begitu pula dengan potensi SAR lainnya, bergabung melakukan pencarian serta mengamankan daerah penyelaman yang merupakan jalur pelayaran.
Penyelaman difokuskan pada posisi penemuan tali umpan. Dua orang penyelam turun di kedalaman 20 meter. Walaupun jarak pandang baik, yakni kisaran 2 meter, namun kondisi arus bawah sangat kencang. Upaya penyelaman pun tak berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Sebelumnya, seorang warga Kedonganan asal Madura atas nama Abdul Wahid (37) dilaporkan hilang, ketika itu korban bersama kakaknya melaut dengan menggunakan jukung. Ketika itu korban kehilangan keseimbangan saat berupaya menarik umpan dan terjatuh ke laut. Posisi kejadian berada di koordinat 8°45’37.22″S – 115°11’55.21″T. Kakak korban bernama Hafif yang langsung menghubungi Basarnas Bali, menurutnya kejadian itu sekitar pukul 14.00 Wita. (023)
Discussion about this post