Hampir tiga jam diguyur hujan lebat, hampir seluruh kawasan di Bali Utara terendam air, bahkan di beberapa titik di Kota Singaraja, genangan air mencapai 1,5 meter lebih, sejumlah anak-anak dan orang tua terpaksa diungsikan, bahkan di Jalan Pulau Obi, satu sepeda motor hilang terseret banjir.
Singaraja, Hujan dengan intensitas tinggi selama hampir tiga jam secara merata di Kabupaten Buleleng mengakibatkan hampir seluruh wilayah di Bali Utara mengalami banjir dari Kecamatan Gerokgak hingga Sawan, bahkan di Kota Singaraja genangan air mencapai 1,5 meter lebih.
Kondisi terparah dengan genangan air merendam sejumlah rumah warga di Kelurahan Kampung Anyar, Kaliuntu, Kampung Kajanan, Kampung Baru, Kampung Bugis dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter lebih, bahkan sejumlah ruas jalan berubah menjadi aliran air diantaranya terlihat di Jalan Surapati, Jalan Pulau Obi, Jalan Srikandi, Jalan Ahmad Yani, Jalan Imam Bonjol dan sejumlah ruas jalan lainnya hingga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas, bahkan sejumlah kendaraan bermotor terendam air.
“Memang tadi sempat surut saat mulai reda dan saat hujan lagi, air kembali naik dan air sekarang ini terus naik dan sudah lebih dari 1,5 meter di jalanan air juga tinggi meluap seperti sungai,” ungkap Agus Wiradharma warga Kelurahan Kampung Baru.
Wayan Murdiana, warga di Jalan Pulau Obi Kelurahan Banyuning menyebutkan, ketinggian air dengan arus yang deras menutup jalur keluar masuk jalan pulau Obi, “Airnya deras sekali dari selatan sehingga tidak bisa masuk atau keluar di Jalan Pulau Obi, kira-kira air mencapai setengah meter,” ujarnya.
Komang Budiartayasa (25) yang tinggal di jalan pulau Obi kehilangan sepeda motor Honda Beat warna Putih DK 8441 VY yang tidak bisa diselamatkan saat banjir ikut terseret ke sungai Buwus yang berada tidak jauh dari rumahnya, sementara di jalan pulau Obi juga tercatat dua sepeda motor, diantaranya Honda Beat DK 5405 CL dan Yamaha Mio DK 6258 UH tertimbun senderan yang roboh.
Guyuran hujan juga menyebabkan senderan milik Made Mastika sepanjang 7 meter dengan tinggi 2 meter ambrol hingga menutup sepertiga ruas jalan di Dusun kelodan Desa Penglatan Kecamatan Buleleng, bahkan sebuah pohon juga dilaporkan tumbang di Desa Penglatan.
Selain wilayah Kota Singaraja dan Desa Penglatan, Banjir juga mengakibatkan sejumlah bangunan milik warga di Desa Sinabun ambrol, diantaranya pada tembok penyengker usaha penggilingan padi UD. Sri Rahayu yang menyebabkan beras sebanyak 2 ton terendam air dan juga beberapa barang-barang milik Nyoman Sondrawan (56) hanyut terbawa air.
Di Desa Sinabun musibah serupa juga menimpa Komang Gunawan (39), Nyoman Sukaya (47) dan Gusti Nyoman Sutawan (29), dimana masing-masing mengalami tembok penyengker ambrol, bahkan kondisi terparah dialami Gusti Nyoman Sutawan peralatan rumah tangga dan alat-alat kebidanan hanyut dibawa banjir hingga diperkirakan mengalami kerugian hampir mencapai 100 juta rupiah.
Diperkirakan, kerugian akibat musibah banjir yang disebabkan hujan deras di Buleleng akan bertambah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) kabupaten Buleleng Made Subur masih melakukan upaya pendataan dan juga melakukan pertolongan pada sejumlah titik. “Yang jelas ini data awal dan pasti kerugian akan bertambah,” ujarnya.
Banjir di beberapa kawasan itu mulai surut setelah hujan secara perlahan mulai reda, namun demikian masih menyisakan endapan lumpur pada rumah-rumah warga termasuk beberapa ruas jalan sehingga masyarakat terlihat melakukan pembersihan secara bergotong royong hingga tengah malam. (022)
Discussion about this post