Temuan tulang belulang manusia di sebuah kebun kakao di Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Buleleng, menggegerkan warga setempat. Potongan tulang belulang manusia tersebut saat pertama kali ditemukan sudah dalam kondisi tidak utuh yang sebagian terbungkus karung plastik.
Singaraja, Temuan tulang belulang manusia itu, langsung disikapi jajaran Polsek Seririt yang langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakausi dan membawa tengkorak tersebut ke instalasi jenazah RSUD Buleleng.
Masih belum diketahui, apakah potongan tulang belulang manusia itu adalah korban pembunuhan atau ada penyebab lain. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dilokasi menyebutkan, temuan potongan tulang belulang manusia serta tengkorak itu pertama kali ditemukan oleh Made Artika (59) warga Banjar Dinas Tegalenge, Desa Kalisada, pada Sabtu (6/7/2019) sore.
Lantaran takut, Artika pun tidak berani mengambil tindakan apapun. Kemudian pada Minggu (7/7/2019) temuan itu baru dilaporkan kepada Kadus setempat, Ketut Winarta (51). Dari laporan warganya itu, kemudian ditindaklanjuti dengan melaporkan ke Mapolsek Seririt. Bersama aparat polisi dan perangkat desa, mereka langsung mendatangi lokasi di kebun Kakao milik PT. Mayora yang digarap Nyoman Bagiarta.
Dan ternyata benar, ditempat itu ditemukan tulang belulang manusia berserakan dalam kondisi tidak utuh. Dimana, kondisinya kepala (tengkorak) terpisah dan beberapa tulang masih berada dalam karung plastik yang ujungnya terikat namun tidak lengkap. Setelah membuat sejumlah catatan dan melakukan olah TKP, tulang belulang manusia itu langsung dievakuasi untuk dibawa ke ruang jenazah RSUD Buleleng.
Dikonfirmasi seizin Kapolres Buleleng, Kapolsek Seririt, Kompol. Wayan Suka membenarkan temuan itu. Kata dia, anggotanya sudah mengambil tindak sesuai SOP dengan mendatangi TKP sekaligus mengevakuasi. “Ya untuk sementara tengkorak dan tulang-tulang tersebut kami titipkan di RSUD Buleleng,” kata Kapolsek Suka, Senin (8/7/2019).
Menurut Kapolsek Suka, pihaknya sudah menyebarkan informasi kepada warga jika ada keluarganya yang hilang agar segera melapor. Sembari menunggu itu, tim dari Labfor Polda Bali juga akan melakukan serangkaian upaya medis termasuk test DNA untuk membuka tabir identitas tulang belulang tersebut. “Kami akan lakukan upaya lebih lanjut dengan melakukan test DNA. Memungkinan besok (hari ini, red) Tim Labfor Polda Bali akan turun dan langsung ke RSUD,” jelas Kapolsek Suka.
Terkait kemungkinan temuan tengkorak itu merupakan korban pembunuhan, Kapolsek Suka menegaskan, segala kemungkinan bisa terjadi. namun ia berharap, semua pihak menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian. “Kita tunggu hasil lidik dulu, dari hasil itu nantinya semua pasti akan jelas. Yang penting, identitasnya diketahui terlebih dahulu,” pungkas Kapolsek Suka. (033)
Discussion about this post