Kepolisian Resort Buleleng telah melakukan identifikasi kerawanan bencana di Kabupaten Buleleng, meski demikian warga diminta untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.
Singaraja, Bencana hidrometeorologi di Bali Utara memberikan dampak beragam pada masing-masing wilayah sehingga diperlukan kesiapan secara dini untuk melakukan antisipasi, demikian halnya dengan Jajaran Polres Buleleng telah melakukan identifikasi kerawanan bencana di sejumlah wilayah di Kabupaten Buleleng.
Kaplores Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto, Selasa 30 Nopember 2021 usai Apel Kesiapsiagaan Bencana di Taman Kota Singaraja menegaskan sangat diperlukan langkah-langkah pencegahan dengan meningkatkan kewaspadaan dan dipastikan dari indentifikasi titik kerawanan di Buleleng banyak menimbulkan bencana yang berkaitan dengan hidrometeorologi.
“Kalau titik kita tidak bisa karena banyak sekali mulai dari ujung barat ke ujung timur masing-masing beda kerawannannya, ada yang longsor ada yang banjir, puting beliung. Puting beliung hanya ada di bagian timur terus barat banjir bandang diantas ini longsor,” papar Kapolres Andrian.
Kapolres Andrian Pramudianto juga mengingatkan, untuk langkah kesiapsiagaan antisipasi bencana perlu dilakukan langkah-langkah dengan memastikan kapasitas insfrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air sehingga siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
“Penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan pohon dengan tidak terkontrol, melakukan pemangkasan ranting pohon yang rapuh, menguatkan tiang agar tidak roboh ketika tertiup angin kencang dan melakukan penghijauan pada daerah-daerah resapan air, itu yang harus dilakukan,” ungkapnya.
Disamping itu, pihaknya mengajak kepada tim terpadu penanganan bencana, camat, perbekel, lurah, kelian desa adat agar terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi bencana alam di Kabupaten Buleleng termasuk setiap stakeholder baik Pemkab, Forkopimda, dan masyarakat Kabupaten Buleleng untuk bergandeng tangan, bersiap siaga bencana alam, sebab mitigasi bencana merupakan tanggung jawab bersama yang harus digencarkan melalui sosialisasi secara intens maupun masif guna memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mampu melakukan antisipasi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh bencana. (MDS)
Discussion about this post