Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Hita Buleleng ditengah pandemi Covid-19 meraih tiga penghargaan nasional dalam ajang Top BUMD Award 2021 yang berlangsung di Jakarta, penghargaan itu sepertinya sebagai kado di hari jadinya ke-35 tahun.
Jakarta, Mengusung tema “Membangun Kinerja dan Layanan BUMD tetap Produktif di masa Pandemi COVID-19”, ajang penghargaan paling bergengsi untuk para pelaku BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) di Indonesia, TOP BUMD Awards, kembali digelar tahun ini, bahkan Perumda Tirta Hita Buleleng kembali meraih tiga penghargaan nasional, diantaranya Top Pembina BUMD Award 2021, Top BUMD Award 2021 dan Top CEO BUMD Award 2021.
Direktur Utama Perumda Tirta Hita Buleleng, I Made Lestariana, Sabtu 11 September 2021 saat dihubungi via handphone membenarkan tiga penghargaan yang diterimanya yang langsung diterima Jumat malam di Dian Ballroom, Hotel Raffles, Jakarta sebagai lokasi penganugerahan se-Indonesia. “Sekarang kita untuk yang BUMDnya perusahaanya ke 4 kita, terus Pak Bupati sebagai pembinanya untuk yang ketiga dan saya selaku CEO itu yang kedua, sebagai CEO,” ujarnya singkat.
Penghargaan Top Pembina BUMD Award 2021 diberikan kepada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana selaku Pembina Perumda Tirta Hita Buleleng, sementara Direktur Utama Made Lestariana diberikan penghargaan Top CEO BUMD Award 2021 serta Perumda Tirta Hita Buleleng meraih Top BUMD Award 2021 dengan bintang lima.
TOP BUMD Awards 2021 merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business bekerja sama dengan Institut Otonomi Daerah (i-OTDA) dan Lembaga Kajian Nawacita (LKN), serta beberapa lembaga Tim Penilai. Kegiatan TOP BUMD Awards ini diselenggarakan secara berkesinambungan setiap tahun, sejak tahun 2016.
Menurut Ketua Penyelenggara TOP BUMD Awards 2021 M Lutfi Handayani mengatakan, kegiatan TOP BUMD Awards ini, diselenggarakan secara berkesinambungan setiap tahun, sejak tahun 2016. TOP BUMD Awards 2021 ini, diikuti oleh 182 BUMD dari total sekitar 1.149 BUMD di Indonesia, atau meningkat 12%, dibanding tahun 2020 sebanyak 163 BUMD. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 172 BUMD yang mengikuti proses penilaian secara lengkap, termasuk wawancara penjurian, atau meningkat sebesar 44% dari tahun 2020,” ungkapnya.
Penilaian dilakukan secara obyektif dan independen. Di sini, sejumlah lembaga penilai dan konsultan yang ikut sebagai penilai. Antara lain Institut Otonomi Daerah, FEB Universitas Padjadjaran Bandung, LKN, Solusi Kinerja Bisnis (SKB), Asia Business Research Center, Sinergi Daya Prima, Melani K. Harriman Associates, Dwika Consulting, dan lain-lain. (TIM)
Discussion about this post