Apel Ziarah dan Tabur Bunga serangkaian Hari Pramuka ke-60 yang jatuh tanggal 14 Agustus 2021, dilaksanakan dengan peserta terbatas dan dengan prokes yang ketat. Anggota pramuka di Kabupaten Buleleng selalu peduli terhadap lingkungan dan sosial.
Singaraja, Wujud kepedulian Gerakan Pramuka Buleleng, sejumlah kegiatan dibidang sosial dan lingkungan dilakukan, terlebih ditengah pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri ini. Hal ini disampaikan Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Buleleng Gede Suyasa, saat memimpin Apel Ziarah dan Tabur Bunga di Taman Makan Pahlawan (TMP) Curastana, Jumat 13 Agustus 2021.
Usai kegiatan Gede Suyasa yang juga selaku Sekda Kabupaten Buleleng mengatakan, gerakan pramuka peduli di masa pandemi harus tetap bergerak, tetap eksis dalam segala situasi, “bersedia menjadi relawan dalam membantu daerahnya, bangsa dan negara,” ujar Kakwarcab Suyasa.
Ketua Kwarcab Buleleng Gede Suyasa menyebutkan, kegiatan sosial dalam rangka hari pramuka ke-60 diadakan kegiatan donor darah di kantor Kwarcab Buleleng bagi anggota pramuka maupun masyarakat umum dengan peserta terbatas.
“Bakti pramuka terhadap negeri di tengah pandemi ini yaitu berpartisipasi dalam membantu Satgas Covid-19 melakukan penyemprotan disinfektan ke isoter-isoter kabupaten, membantu distribusi bansos dari Dinas Sosial kepada warga tidak mampu yang terdampak dan ikut melakukan penanaman pohon secara serentak,” papar Suyasa.
Ketua Harian Gerakan Pramuka Cabang Buleleng, Made Tingkat menambahkan, rangkaian kegiatan peringatan Hari Pramuka ke-60 di Buleleng dilakukan secara sederhana dan menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19, kegiatan itu diantaranya aksi donor darah.
Lebih lanjut, Made Tingkat menyampaikan kegiatan donor darah ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya yang bersinergi dengan PMI Cabang Singaraja. Peserta kegiatan donor darah ini berasal dari anggota pramuka dan masyarakat yang mau mendonasikan darahnya. “Kami sosialisasikan melau kwartir ranting di kecamatan untuk menginformasikan ke masyarakat yang bersedia donor,”ucapnya.
Lebih jauh, Made Tingkat menjelaskan berhubung dalam situasi pandemi ini, jumlah peserta dibatasi agar nantinya tidak dapat menimbulkan kerumunan dan tentunya dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat. “Peserta kami batasi, kurang lebih sekitar 40 orang agar tidak menimbulkan kerumunan dan mematuhi prosedur anjuran pemerintah di situasi pandemi,” ujarnya.
Gusti Putu Suasmika asal Banjar salah satu pendonor mengungkapkan dirinya sangat antusias dengan acara donor darah ini. Suasmika mengatakan dirinya sudah sering mendonorkan darahnya. “Saya dari tahun 2012 sudah 18 kali ikut donor darah. Setelah donor darah badan saya terasa segar, sehat dan baik, meskipun diawalnya agak lemes dikit” ungkapnya. (FAL)
Discussion about this post