Penjagaan di pintu masuk Pulau Bali dari Jawa di Gilimanuk semakin longgar menjelang lebaran, kondisi ini menjadi perhatian serius Komisi II DPRD Provinsi Bali, bahkan dengan kondisi itu ditakutkan berdampak dengan penyebaran Covid-19 ke Bali.
Jembrana, Pelabuhan penyeberangan ketapang gilimanuk menjadi perhatian serius dalam mengantisipasi arus mudik lebaran tahun ini, namun demikian justru kenyataannya sejumlah masyarakat yang akan ke Bali sangat mudah meski tidak mengantongi dokumen yang lengkap termasuk surat keterangan kesehatan berupa hasil Rapid Test.
Longgarnya penjagaan di Pelabuhan Gilimanuk menjadi perhatian tersendiri bagi Komisi II DPRD Provinsi Bali yang langsung memberikan peringatan secara tegas terhadap pihak-pihak yang terkait didalam melakukan penjagaan di pintu masuk bali.
“Di Pelabuhan Gilimanuk akan terbukti, bisa jadi peningkatan klaster covid datangnya dari sana. Gilimanuk harus diperketat penjagaanya, kalau sampai orang yang tidak memilik KTP bisa lolos nyebrang ke Bali serta tidak memiliki surat keterangan Rapid atau Sweb nanti itu bisa dipertanyakan,” tegas Ketua Komisi II DPRD Bali, IGK Kresna Budi, Sabtu (24/4/2021).
Kresna Budi berharap dan meminta masyarakat untuk mengikuti aturan dan anjuran serta himbauan yang telah diberikan Pemerintah didalam upaya menghindari terjadinya lonjakan kasus Covid-19 yang masih belum mampu dikendalikan.
”Kita berharap masyarakat menyadari kondisi seperti sekarang, sepanjang bisa dihubungi keluarga melalui telephone lakukanlah ini demi kita semua di Bali dan Indonesia, disamping itu juga efesien waktu dan hari raya juga tidak akan hilang bisa-bisa nyawa kita hilang tetapi kita berharap sih tidak terjadi hal buruk,” ujar Kresna Budi.
Dengan masih longgarnya pemeriksaan dan penjagaan di pintu Gilimanuk tersebut, Anggota DPRD Bali dari Partai Golkar itu mengingatkan Pemerintah Provinsi Bali dengan dinas terkait untuk segera melakukan tugas dengan baik. “Nah ini, Pemerintah Provinsi Bali maupun pihak perhubungan, Satpol PP, ASDP agar lebih selektif dan berjaga sesuai dengan protap, intinya untuk menekan lonjakan Covid yang besar kemungkinan bisa terjadi,” tegas Krisna Budi.
Berdasar pengamatan yang dilakukan Komisi II DPRD Bali di Pelabuhan Gilimanuk secara tegas diharapkan pihak-pihak terkait dengan segera melakukan langkah-langkah antisipasi secara dini termasuk mempertegas aturan yang telah ditetapkan.
“Penyeberangan Gilimanuk bisa jadi pusat penambah lonjakan covid, berbeda dengan di bandara sangat kecil kemungkinannya dan semua terdeteksi, mana ada di bandara itu banyak terpapar covid dan semua orang sehat datang baik dari luar negeri maupun daerah lain apalagi mereka membawa surat dari negaranya hasil sweb ditunjukan. Saya berharap pemerintah daerah Bali jangan lalai dan lebih memperketat penjagaan untuk mengurangi keparahan covid di Bali. Kalau ada oknum aparat yang tidak becus bekerja harus diganti,”tegas Kresna Budi.
Dengan upaya ketegasan yang akan dilakukan pihak-pihak terkait agar lebih baik menjaga pintu masuk bali diyakini akan mampu menekan penyebaran virus Covid-19, apalagi Pemerintah telah mengeluarkan larangan untuk mudik. (022)
Discussion about this post