Jajaran Satreskrim Polres Buleleng kembali memeriksa beberapa orang saksi atas laporan dugaan pemukulan Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto, oleh beberapa oknum warga saat kegiatan rapid test yang berlangsung ricuh di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Buleleng, belum lama ini.
Singaraja, Penyidik Satreskrim Polres Buleleng Senin 6 September 2021 telah memeriksa 4 orang saksi, yakni 2 orang personel Satuan Polisi Pamong Praja dan 2 orang personel Dinas Perhubungan Buleleng, yang diduga berada di lokasi kejadian saat insiden itu terjadi.
Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto mengatakan, empat orang saksi yang sekarang dimintai keterangan berinisial KK, AW, SE, dan MG. Pemeriksaan ini seputaran dengan mengungkap kejadian yang sebenarnya, mengingat beberapa orang saksi yang telah dimintai keterangan ini berada di lokasi kejadian.
“Hari ini (kemerin, red) dilakukan pemeriksaan Pol PP dan Dishub. Sudah selesai diperiksa penyidik di Polres Buleleng. Ini pemeriksaan mereka menjelaskan ke penyidik, kalau materi pemeriksaan belum bisa kami jelaskan. Tapi mereka ada disitu,” kata AKBP Andrian.
Keterangan beberapa orang saksi ini, dikatakan AKBP Andrian, masih didalami. Bahkan keterangan dari masing-masing saksi ini nanti akan dikonfrontir dengan keterangan saksi yang lain. Sehingga, penyidik mendapat gambaran jelas atau benang merah terkait peristiwa yang sesungguhnya terjadi.
Untuk sejauh ini dalam penanganan kasus ini, polisi telah memeriksa 16 orang saksi, yakni ada 4 orang dari anggota Kodim 1609/Buleleng, 5 warga desa Sidetapa yang diduga terlibat insiden, Polsek Banjar ada 3 orang, dan masing-masing 2 orang personel Satpol PP dan Dishub Buleleng.
Disisi lain, polisi juga memeriksa video viral yang beredar di media sosial (medsos) terkait insiden tersebut. Video tersebut sudah dikirim ke Labfor serta Cyber Polda Bali, untuk dilakukan pemeriksaan serta masih meminta keterangan dari saksi ahli.
“Kalau terkait kronologis sudah disampaikan, saat kejadian sedikit ada miss komunikasi. Tapi kalau menjurus kepada siapa tersangka (orang yang telah memukul Dandim Buleleng), belum. Ada beberapa video dan foto, kami mintakan keterangan saksi ahli dan melapor ke Cyber Polda,” tandas AKBP Andrian.
Sekedar diketahui, sejauh ini proses penanganan kasus ini masih dalam penyelidikan, dengan menggali keterangan beberapa orang saksi yang berada di lokasi kejadian ketika terjadinya insiden kericuhan antara oknum TNI dan warga, saat kegiatan rapid test di wilayah Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar. (FAL)
Discussion about this post