Delapan strategi diungkapkan pemerintah didalam upaya mengurangi dan mencegah laju Covid-19 varian Omicron yang telah beberapa masuk ke indonesia. Strategi itu diyakini akan mampu dilakukan secara bersama.
Singaraja, Dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19 saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta penanganan Varian Omicron, Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp. OG bersama Forkopimda Kabupaten Buleleng mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) secara virtual di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng, Senin 27 Desember 2021. Dalam kesempatan ini, hadir pula Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa dan SKPD terkait di Lingkup Pemkab Buleleng.
Rakor yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan RI, Budi Sadikin Gunadi ini membahas 8 strategi utama dan 4 strategi dari WHO yang akan dilakukan baik Pemerintah Pusat, Provinsi, maupun Daerah dalam mengurangi laju penularan pandemi Covid-19 menjelang Nataru serta penanganan Varian Omicron.
Dalam pemaparannya, Menteri Tito Karnavian menyampaikan 8 strategi utama yaitu Protokol Kesehatan 5M, pengetatan pengawasan perjalanan luar negeri dan himbauan untuk tidak ke luar negeri, penegakan Aplikasi PeduliLindungi, optimalisasi PPKM berbasis level dan mikro, kesiapan rumah sakit dan isoter, intensifkan 3T (tracing, testing dan treatment serta screening), mempercepat vaksinasi dan mempercepat riset Omicron.
Selain itu, pihaknya mengatakan dari penelitian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 74% yang sudah menjalani vaksinasi lengkap bisa terkena kasus varian Omicron namun tidak parah. “Yang sudah divaksin lengkap bisa kena varian baru ini, namun tidak parah karena sudah ada antivirus di tubuhnya dan 80% yang kena tanpa menunjukkan gejala. Untuk itu prokes 5 M wajib diterapkan, ” harapnya.
Sementara itu, Menteri Budi Sadikin menyebutkan 4 strategi dari WHO itu meliputi Prokes 3M, 3T, vaksinasi dan perawatan. Dengan strategi dan kebijakan tersebut berharap ke depannya tidak ada klaster Varian Omicron pada saat perayaan Nataru. “Kita proritaskan 3 itu untuk yang sehat untuk pencegahan, lanjut yang kena untuk dirawat. Itu strategi dari WHO, ” tegasnya.
Di penghujung Rakor, Menteri Tito memberi apresiasi kepada Gubernur Bali, Wayan Koster atas capaian vaksinasi yang luar biasa. Untuk itu, daerah lain agar meniru pola-pola yang digunakan Provinsi Bali dalam capaian vaksinasi. (KMS)
Discussion about this post