Denpasar, Tidak gampang membangun Indonesia yang bersatu, seperti yang kita nikmati sekarang ini. Diperlukan perjuangan yang panjang dan sikap yang mementingkan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok dan agama tertentu. Demikian diungkapkan Kolonel Inf. Waston Purba, selaku kelompok ahli Pangdam IX/Udayana, Bidang Managemen Sistem Pertahanan Negara, Jumat 15 Juli 2022 di Aula Kodam IX/Udayana, dalam dialog dengan Korps Menwa Bali dan Gugus Kebangsaan (GK) Bali.
Waston Purba menyebutkan, memecah belah bangsa sangat gampang, tetapi tidak gampang mempersatukannya kembali. Oleh karenanya, ia menaruh perhatian dan apresiasi kepada Koprs Menwa Ugracena Bali dengan Gugus Kebangsaannya, “Karena secara sadar membangun wadah untuk melestarikan empat konsensus nasional Indonesia,” ungkapnya.
Ketua Korps Menwa Ugracena Bali, Bagus Ngurah Rai menyampaikan aspirasi tentang eksistensi Menwa di Bali, dimana Menwa merupakan komunitas yang loyal kepada empat konsensus nasional.
“Hal itu disebabkan karena Menwa dibangun atas dasar kesadaran dan kecintaan kepada bangsa dan negara. Namun kondisi organisasi Menwa saat ini, tidak memiliki pola pembinaan yang terpadu. Semuanya berjalan sendiri-sendiri. Padahal esensi tujuannya adalah sama, yakni membangun wawasan kebangsaan yang solid,” tegas Mantan Ketua PWI Bali.
Bagus Ngurah Rai mengingatkan, jika kondisi tesebut dibiarkan berjalan terus menerus, tanpa pola pembinaan yang terpadu, maka bisa saja akan terjadi friksi dan membahayakan front pembela empat konsensus nasional tersebut. “Mungkin hal ini yang sedang dicari oleh komunitas yang ingin bangsa ini pecah dan lemah dan saat ini kami sedang menyusun draf perpres tentang pola pembinaan Menwa, sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan.
Ketua Korps Menwa Bali Bagus Ngurah Rai berharap kepada Pangdam IX /Udayana agar berkenan memfasilitasi pertemuan antara komunitas Menwa dengan Presiden RI, dalam pertemuan G-20 di Bali.
Sementara itu, Ketua Umum Pengelola Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), Dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, SpA (K) memperkenalkan peranan MPB dalam memfasilitasi gerakan komunitas untuk melestarikan wawasan kebangsaan. Dikatakan bahwa sejak perang kemerdekaan, kawasan MPB adalah lokasi untuk perjuangan kemerdekaan. Untuk itu, pihaknya akan terus melaksanakan kebijakan yang dilaksanakan oleh leluhurnya, yakni terus membantu gerakan untuk pelestarian empat konsensus dasar.
“Betapapun kecil sumbangan yang bisa kita berikan kepada bangsa ini, hal itu pasti akan sangat berarti, dibandingkan kita tidak berbuat sama sekali, sebab empat konsensus nasional itu adalah warisan yang paling berharga bagi bangsa Indonesia yang heterogen ini. Oleh karenanya dihimbau kepada semua komponen bangsa untuk ikut memeliharanya. Jangan malahan merusak,” tegas Bagus Ngurah Arhana.
Disisi lain, Koordinator Gugus Kebangsaan Provinsi Bali, Prof. Wayan Windia memberi informasi tentang eksistensi Gugus Kebangsaan (GK) di Bali. Disebutkan, organisasi tersebut kemungkinan satu-satunya di Indonesia.
“GK dibangun dengan kesadaran bahwa tantangan bangsa ini ke depan akan semakin besar. Apalagi dengan tumbuhnya generasi baru Indonesia yang kurang memahami sejarah bangsanya. Diharapkan GK dapat berperan untuk menjembatani sejarah masa lalu bangsa Indonensia yang hebat, kepada generasi baru Indonesia yang mungkin memiliki kecerdasan yang tinggi. Hanya dengan kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya empat konsensus nasional Indonesia, maka bangsa Indonesia akan lestari,” beber Prof. Windia.
Hal senada diungkapkan Kasmen Ugracena, Mumtazah M,S.Ked dan juga menyampaikan terima kasih kepada Pangdam, karena telah diperkenankan untuk memanfaatkan kawasan Yonif Raider 900/SBW sebagai tempat latihan pra diksar PPM dan Menwa Ugracena “Kami mohon dukungan dalam proses pembentukan ini,” ujarnya.
Pada bagian lain, Kasmen Ugracena, Mumtazah juga melaporkan tentang kegiatan pendidikan pendahuluan bela negara, bedah buku Menwa dan MPB, ceramah tentang wawasan kebangsaan kepada siswa baru SMP dan SMA/SMK serta pendidikan pra-diksar dan diksar bagi calon Menwa.
Dalam diskusi itu juga dihadiri Ketua IKA Seroja Timor Timur Wilayah Bali, Dra. Desak Kusumawati, Ketua Korps Menwa Indonesia Badung Krisna Adi Gunartha, Wakil Asisten Diklat Korps Ugracena, A.A. Bagus Adityaningrat, Dandenma Korps Ugracena, Krisna Andika, Dan Yon Menwa Unud, Sekar Langit, Ketua Koperasi KK-CSN Triana Yulianda dan Pengurus Koperasi KK-CSN, Iskandar Muhammad. (RLS)
Discussion about this post