Korban tewas akibat senderan tembok ambrol di Lingkungan Kali Baru, Kelurahan Banjar Jawa Kecamatan Buleleng bertambah setelah korban mendapat perawatan secara intensif di IGD RSUD Kabupaten Buleleng.
Singaraja, Senderan tembok pada lahan kosong yang berada dibelakang bagian selatan Makodim 1609/Buleleng kembali menambah korban jiwa, Dewa Ketut Wisnu Saputra (28) yang berupaya menolong dua korban yang tewas sebelumnya Ni Luh Putu Sumiartini (33) dan anak angkatnya Kadek Yudistira (11), Sabtu (27/1/2018) sekitar pukul 01.30 wita.
Wakil Direktur RSUD Kabupaten Buleleng, dr. Putu Sudarsana, Sp.OG. mengatakan, Dewa Wisnu Saputra datang ke IGD RSUD Buleleng lebih awal dari dua korban sebelumnya dan langsung dilakukan penanganan, “Yang Dewa Wisnu itu meninggal dalam perawatan karena syok hipovolemik dan trauma tumpul abdomen,” papar Sudarsana.
Syok hipovolemik menurut dr. Sudarsana merupakan kondisi darurat di mana jantung tidak mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang kurang yang disebabkan akibat pendarahan selain itu korban juga mengalami luka-luka akibat patah pada pinggang.
Kadek Sari, kakak Ipar Dewa Wisnu Saputra mengatakan, saat musibah yang terjadi itu, adik iparnya menolong dua korban karena sepeda motor yang dibawa mati dengan mendorong di gang tanjakan itu, namun tiba-tina senderan tembok ambrol dan menimpanya.
“Mau bantu ibu dan anaknya itu, didorong mau dibawa keatas, pas membantu itulah senderannya roboh dan menimpanya, sebelumnya kata cerita dia itu temboknya sudah miring saat mau lari kena tembok, waktu dibawa ke rumah sakit masih sadar dan saat tertimbun hanya kelihatan kepalanya,” ungkap Kadek Sari.
Ketiga jenazah yang sebelumnya masih di RSUD Buleleng telah diserahkan kepada pihak keluarga, Dewa Wisnu Saputra diserahkan kepada keluarganya di Banjar Jawa, sedangkan Ni Luh Putu Sumiartini dan Kadek Yudistira dibawa ke Desa Jagaraga Kecamatan Sawan.
Sementara, dari informasi di IRD RSUD Buleleng dalam musibah bencana banjir bandang yang terjadi juga mencatat tiga pasien lainnya, diantaranya Wayan Bagiada yang dirawat akibat cidera kepala ringan (CKR) dan Citra Ayu Ulandari yang mendapat penanganan medis lantaran digitgit ular serta satu korban meninggal dunia bernama Gusti Putu Wena (70) yang ditemukan keluarganya dalam kondisi tidak bernyawa di kebun. (022)
Discussion about this post