Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Buleleng pada kepengurusan masa bakti 2017 – 2021 melakukan perampingan pengurus dan masih didominasi wajah lama dari hasil penyusunan Tim Formatur yang dipilih dalam Musorkab KONI Buleleng, selain itu dalam program prioritas KONI Buleleng akan memfokuskan pada pengembangan berbagai cabang olahraga.
Singaraja, Tim Formatur KONI Kabupaten Buleleng yang ditunjuk dalam Musorkab KONI Buleleng telah menuntaskan untuk menyusun kepengurusan KONI Kabupaten Buleleng masa bakti 2017 – 2021, hanya saja dalam kepengurusan empat tahun kedepan, Tim Formatur yang dipimpin Ketua KONI Buleleng terpilih Drs. Nyoman Artha Widnyana bersama dua anggota formatur, Putu Putra Dana dan Made Sumargajaya memilih untuk melakukan perampingan kepengurusan.
Selain pengurus inti KONI Kabupaten Buleleng masa bakti 2017 – 2021, dalam kepengurusan juga dilengkapi dengan Pelindung, Dewan Kehormatan, Dewan Penyantun dan Badan Audit Internal termasuk enam bidang, diantaranya Perencanaan Program dan Anggaran, Pembinaan Prestasi dan Litbang, Pembibitan dan Pemanduan Bakat, Organisasi, Hukum dan Etika serta Humas dan Publikasi.
“Kepengurusan KONI Buleleng secara lengkap sebelumnya 47 orang sekarang hanya menjadi 38 orang sehingga ada pengurangan sembilan orang, mudah-mudahan pengurangan jumlah personil ini tidak mengurangi dari kualitas, karena konsep kami adalah efektifitas, saya ingin tim kita walaupun lebih ramping tapi mudah-mudahan kinerja sama atau lebih meningkat,” ungkap Artha Widnyana, Jumat (5/1/2018) dalam Jumpa Pers di Sekretariat KONI Buleleng.
Ketua Umum KONI Buleleng Artha Widnyana yang terpilih secara aklamasi saat Musorkab lalu menegaskan, pembinaan dan pengembangan cabang-cabang olahraga menjadi prioritas dalam empat tahun kedepan dengan program jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang dengan lebih meningkatkan pembinaan terhadap atlet-atlet berprestasi dan KONI Buleleng ditegaskan tidak akan mengunakan atau memanfaatkan atlet-atlet bodong.
“Selama saya masih menjadi Ketua KONI, saya masih tetap berkomitmen tidak akan mengunakan atlet bodong, sama seperti komitmen Pak Bupati, kita akan lebih bangga apabila kita mampu melahirkan atlet-atlet binaan sendiri, karena kehormatan itulah segalanya bagi kami, buat apa juga kita juara tapi semuanya semu,” tegas Artha Widnyana.
Sementara terkait dengan masih adanya sarana dan prasana dukungan pengembangan beberapa cabang olahraga yang belum layak dan tidak dimiliki, Ketua KONI Buleleng Artha Widnyana mengaku akan mencoba mengusulkan beberapa sarana dan prasarana kepada Pemkab Buleleng dan menyesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada.
“Saya kira ada beberapa cabor yang memang sampai saat ini belum memiliki prasarana, jadi venue tempat latihan, misalkan balap sepeda kemudian juga balap motor termasuk juga grasstrack dan panahan, menembak dan ada beberapa juga yang sebagian meminjam termasuk juga bersama-sama mengunakan, sehingga secara perlahan kita akan mencoba usulkan kepeda Pemerintah Kabupaten Buleleng agar sesuai dengan kemampuan keuangan daerah secara bertahap bisa merealisasikan pembangunan-pembangunan infrastruktur olahraga dalam hal ini prasarana beberapa cabang olahraga,” papar Artha Widyana yang juga Direktur Utama Yeh Buleleng.
Sementara, dalam susunan pengurus KONI Buleleng 2017 – 2021, Ketua Umum KONI Buleleng didampingi Gede Dharmawan sebagai Ketua Harian dan Wakil Ketua I Dr. I Gusti Lanang Agung Parwata, S.Pd., M.Kes serta Wakil Ketua II I Ketut Wiratmaja, SH dan juga Sekretaris Umum I Wayan Merta, S.Pd., M.Pd., Wakil Sekretaris Putu Putra Dana, Bendahara Umum Ni Nyoman Sukadani, S.Sos serta Wakil Bendahara Ketut Ngurah Budiartha. (RL)
Discussion about this post