Penembakan di Dusun Mengandang, Desa Pakisan Kecamatan Kubutambahan ternyata dilakukan pelaku akibat sakit hati, sebab korban telah dua kali melakukan persetubuhan dengan istri pelaku hingga menyebabkan dendam.
Kubutambahan, Dugaan perselingkuhan sebagai penyebab aksi penembakan yang dilakukan Nengah Sudiawan (34) terhadap Nyoman Antara (49), keduanya warga Dusun Mengandang, Desa Pakisan mendekati kebenaran, bahkan Antara ditembak dengan senapan angin oleh Sudiawan akibat sakit hati lantaran istrinya telah disetubuhi oleh pelaku sebanyak dua kali di kebun korban pada pertengahan bulan februari lalu.
Terungkapnya sakit hati sebagai pemicu aksi penembakan itu setelah polisi melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pelaku Sudiawan hingga Senin (12/3/2018) dinihari termasuk juga mendengarkan keterangan dari istri pelaku yang mengakui hubungan intim itu telah dilakukan sebanyak dua kali.
Pelaksana Tugas (Plt) Kapolsek Kubutambahan, AKP Made Mustiada, seizin Kapolres Buleleng membenarkan pemicu aksi penembakan yang dilakukan pelaku lantaran sakit hati hingga menyebabkan dendam pelaku.
“Jadi kejadian ini bermula dari pelaku merasa sakit hati karena istrinya disetubuhi oleh korban pada saat kejadian itu pertengahan februari di kebun milik korban, dari keterangan istrinya juga mengakui perbuatannya memang benar telah disetubuhi sebanyak dua kali,” papar Mustiada.
Kapolsek Kubutambahan Mustiada memaparkan penembakan dengan mengunakan senapan angin dilakukan pelaku ketika melihat korban melintas dikebun miliknya, saat itu pelaku dari jarak enam meter langsung mengarahkan laras senapan kepada korban dan menembakannya sebanyak dua kali.
“Itu ditembak ketika korban melewati kebun pelaku dengan jarak enam meter dan posisi korban sedang berjalan melewati kebun milik pelaku, ditembak mengenai leher kanan sebanyak dua kali,” papar Mustiada.
Dalam penanganan kasus itu, polisi telah mendengarkan keterangan dua orang saksi dan untuk sementara pelaku Sudiawan masih diamankan di Mapolsek Kubutambahan bersama barang bukti satu pucuk senapan angin.
Sementara, akibat penembakan tersebut, dua butir peluru senapan angin masih bersarang ditubuh Nyoman Antara sehingga masih dalam perawatan intensif di IRD Rumah Sakit Kertha Usada Singaraja.
Kepala Bidang Pelayanan Medik Rumah Sakit Kertha Usada Singaraja, dr. Luh Sumiari mengatakan, kondisi korban dalam kondisi stabil, namun demikian masih memerlukan penanganan media secara khusus dan hingga saat ini masih ada dua butir peluru senapan angin pada tubuh korban.
“Korban stabil kondisinya, hanya saja masih belum bisa dalam posisi tidur dan harus duduk karena masih ada dua butir peluru yang bersarang di bagian leher belakang dan pada dada kiri, ini belum dilakukan penanganan, sebab dalam proses itu korban harus dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar,” papar dr. Sumiari.
Berdasarkan analisa medis dan hasil rontgen menyebutkan, dua butir peluru itu menembus kulit pada bagian leher kanan dibawah telingga, satu peluru masih bersarang pada bagian belakang leher sementara satu peluru diduga menembus saluran pernafasan dan masuk ke dada bagian kiri.
Sementara, untuk mendapatkan penanganan yang optimal, pihak rumah sakit sendiri telah menyarankan kepada pihak keluarga untuk dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar untuk dilakukan operasi pengambilan peluru tersebut, hanya saja pihak keluarga masih belum memberikan jawaban sehingga pihak rumah sakit masih melakukan perawatan kepada korban. (022)
Discussion about this post