Dewatapos.com – Singaraja, Generasi milenial harus mampu menjadi agen perubahan, perubahan pola pikir, pola sikap menuju anak didik yang memiliki prestasi dengan menghindarkan diri dari narkotika dan obat-obatan terlarang serta menghindarkan diri dari pergaulan bebas karena ada ancaman hukuman yang tinggi dan akan merusak nama baik sendiri keluarga dan sekolah yang berkaitan dengan undang-undang perlindungan anak.
Demikian ditegaskan Kajari Buleleng, Wahyudi dihadapan siswa SMA Negeri 1 Singaraja dalam upacara bendera di sekolah setempat saat memberikan amanat serangkaian pelaksanaan program Jaksa Masuk Sekolah, bahkan kedepan diharapkan akan muncul pemimpin-pemimpin bangsa yang mampu berbuat untuk Indonesia.
Kajari Buleleng, Wahyudi mengatakan, program jaksa masuk sekolah merupakan kegiatan kejaksaan yang dilakukan secara berjenjang mulai dari Kejagung, Kejati hingga Kejari dalam upaya mengenalkan lembaga hukum tersebut di setiap wilayah.
“Itu komitmen pimpinan kita diatas, itu makanya ada program yang namanya jaksa masuk sekolah, diantaranya sebagai penjewantahannya bentuknya salah satunya seperti ini disamping ada program-program yang lain, saya akan pimpin langsung dan akan turun ke sekolah,” papar Wahyudi.
Kajari Wahyudi mengakui masih ada yang belum memahami tugas-tugas yang dilakukan Kejaksaan, “Ada juga anak-anak sekolah yang belum tahu tupoksi kejaksaan sebagai salah satu aparat hukum itu apa sih, mungkin akan ada kegiatan lainnya belum bisa disampaikan dalam hal-hal seperti ini, nanti pada saatnya mungkin ada program penyuluhan hukum dalam jaksa masuk sekolah ini,” ujarnya.
Kejaksaan Negeri Buleleng dalam pelaksanaan program Jaksa Masuk Sekolah menyasar sejumlah sekolah di Buleleng, selain SMA Negeri 1 Singaraja kegiatan tersebut juga menyasar SMA Negeri 2 Singaraja, SMA Negeri 4 Singaraja, SMK Negeri 1 Singaraja, SMK Negeri 2 Singaraja dan SMK Negeri 3 Singaraja yang melibatkan para Jaksa Senior di Kejari Buleleng.
Selain menjadi pembina upacara, Kajari Buleleng Wahyudi didampingi Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Kabupaten Buleleng, Made Suarja dan Kepala SMA Negeri 1 Singaraja Putu Eka Wilantara melihat dari dekat kondisi sekolah tertua di Bali tersebut, bahkan Kajari Wahyudi merasa bangga karena sekolah yang berada di jantung kota singaraja itu telah mampu melahirkan putra-putra Buleleng sebagai pemimpin bangsa termasuk di Korps Adyaksa sendiri. (022)
Discussion about this post