Tabloid Indonesia Barokah yang masih misteri ditemukan beredar di Buleleng. Tiga lokasi penyebaran tabloid itu diketahui di Kecamatan Gerokgak, Sukasada dan Buleleng yang disebutkan dikirim via Kantor Pos Singaraja.
Singaraja, Pondok pesantren, yayasan dan masjid di Buleleng menjadi sasaran pengiriman Tabloid Indonesia Barokah Edisi Pertama di Buleleng tersebar di Kecamatan Buleleng, Gerokgak dan Sukasada dengan terbungkus amplop coklat dan pengirimnya Redaksi Tabloid Indonesia Barokah Pondok Melati Bekasi melalui Pos Singaraja.
Berdasarkan catatan di Kantor Pos Singaraja, tabloid itu diterima 3 pengelola pondok pesantren di Desa Panji Anom, Desa Pegayaman, Desa Tegallingah, Desa Penyabangan, Desa Pemuteran dan Desa Sumberkima termasuk satu masjid di Desa Tegallingah dan pengurus Yayasan yang berlokasi di Kelurahan Banyuasri.
Manajer Post Trans Kantor Pos Singaraja, Niko Ganda Gunarto, Jumat (1/2/2019) mengatakan, Pos Singaraja mendapatkan 9 paket kiriman yang kemudian diantarkan sesuai dengan alamat, karena ada intruksi dari pusat terkait keberadaan tabloid tersebut, Kantor Pos Singaraja masih menahan satu amplop yang berisi tabloid Indonesia Barokah.
“Sudah ada himbauan jadi karena itu sudah ada intruksi dari pusat bahwa karena menjelang pertama itu situasi politik biar tidak menganggu stabilitas antara dari pihak manapun, bahwa ini sifatnya karena riskan untuk masyarakat umum jadi kami dari pihak Pos Pusat dan kita koordinasi dengan regional dan kami, untuk semua kiriman yang bercirikan itu kita tahan,” ujar Niko.
Satu amplop coklat yang hingga kini masih disimpan oleh Kantor Pos Singaraja ditujukan kepada Pengasuh 15 Miftahul Ulum, Dusun Pancoran, Desa Panji Anom Kecamatan Sukasada, bahkan Polres Buleleng sendiri juga telah melakukan koordinasi terkait pengiriman tabloid Indonesia Barokah tersebut.
“Bukan pengecekan ya, tapi saya koordinasi terhadap tanda kutip apa ada beredar tentang tabloid Indonesia Barokah ini atau tidak, hanya sifatnya koordinasi, kedepannya apa bila itu ada agar mengkonfirmasikan ke kita,” ujar Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya.
Tabloid berjudul Indonesia Barokah edisi pertama yang terbit pada Desember 2018, mengusung tajuk berjudul “Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?” dengan semua huruf kapital. Gambar di halaman depan menampilkan karikatur orang memakai sorban dan memainkan dua wayang. Tabloid ini berisi 16 halaman dengan menampilkan 13 macam rubrik berita, mulai dari Mukadimah hingga Galeri.
Beredarnya tabloid ini kemudian menimbulkan protes lantaran menurunkan berita berjudul “Prabowo Marah, Media Dibelah.” Demikian juga pada rubrik Liputan Khusus, Indonesia Barokah menurunkan artikel berjudul “Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik?: Membongkar Strategi Semprotan Kebohongan.” Naskah ini bercerita soal kasus-kasus hoaks yang melibatkan tim sukses Prabowo. (022)
Discussion about this post