Singaraja, Perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek di Kabupaten Buleleng, Minggu 22 Januari 2023 berlangsung meriah di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Ling Gwan Kiong, tepat pukul 00.00 wita, ribuan balon dengan lampu kedip-kedip diterbangkan ke udara diiringin tarian barongsai yang selanjutnya disusul dengan pesta kembang api.
Ketua TITD Ling Gwan Kiong – Seng Ho Bio, Wirasanjaya menyebutkan, kegiatan perayaan imlek di tahun 2023 dilakukan secara besar namun tetapmengikuti protokol kesehatan kepada umat yang datang ke TITD dan pada malam perayaan dipusatkan di TITD Ling Gwan Kiong yang berada dalam komplek Eks Pelabuhan Buleleng.
“Umat sangat berharap untuk kegiatan perayaan imlek,apalagi pasca pandemi ini setelah dua tahun dilakukan secara terbatas sehingga perayaannya ditunggu dan dimeriahkan dengan penampilan barongsai, pelepasan balon dan pesta kembang api,” papar Wirasanjaya yang akrab disapa Congsan.
Congsan yang juga seorang Advokat itu mengatakan, rangkaian perayaan Imlek 2574 diawali Jumat 8 Januari 2023 dengan perayaan ke-III HUT YM. Kongco Tan Hu Cin Jin ke-150 tahun dan dirangkaikan dengan sembahyang bersama Locu Thauke serta pelaksanaan donor darah. “Pada malam harinya dilakukan persembahnyangan umat serta penampilan barongsai dan kembang api, itu kamimengawali dan juga rangkaian puncak dilakukan penampilan barongsai termasuk kembang api,” ujarnya.
Juru Bicara TITD Ling Gwan Kiong – Seng Ho Bio, Tantra Surya Negara menambahkan, barongsai dan kembang api merupakan salah satu tradisi yang sangat penting dalam perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek termasuk kembang api yang menghiasi dan menyemarakan malam tahun baru itu.
“Tradisi ini merupakan warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di mana penari yang sudah berpengalaman mengajarkan tarian kepada para pemula. Dengan cara ini, semakin banyak lahir penari barong berbakat dan profesional untuk terus melestarikan budaya tradisional Cina,” papar Tantra Surya Negara.
Tantra Surya Negara selaku juru bicara juga menegaskan, tarian barongsai saat perayaan Imlek memiliki makna filosofis. “Konon, tarian ini dilakukan untuk memberikan berkah keberuntungan di setiap pergantian Tahun Baru Cina. Bukan hanya itu, tarian barongsai juga memiliki makna filosofis lain yang tidak kalah penting bagi kehidupan,” paparnya.
Sebelum puncak perayaan tahun baru Imlek, TITD Ling Gwan Kiong – Seng Ho Bio juga melakukan beberapa rangkaian, diantaranya Song Shen (Sembahyang mengantar dewa naik), sembahyang tutup tahun, Chu Xi (Sembahyang menyambut tahun baru imlek) serta dirangkaikan dengan Ciam si (Tradisi untuk mengetahui perjalanan kedepan).
Sementara, rangkaian perayaan Imlek di Buleleng akan berakhir pada Minggu 5 Pebruari 2023 yang diawali dengan sembahyang Cap Go Meh (Yuan Xiao Jie), Sembahyang tolak bala (Cisuak) yang kemudian dirangkaikan dengan penampilan barongsai, peluncuran kembang api dan penerbangan lentera doa. (TIM)
Discussion about this post