Masyarakat di Kabupaten Buleleng, utamanya di wilayah Kota Singaraja merasakan gempabumi tektonik M 3.6, namun tidak semua masyarakat merasakan guncangan yang terjadi sebanyak dua kali yang berlokasi di darat.
Singaraja, Gempabumi terjadi Kamis 5 Agustus 2021, pda pukul 07.18 dan 07.46 dengan kekuatan M 3,6. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,12° LS ; 115,23° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 km arah Tenggara Kabupaten Buleleng, Bali pada kedalaman 10 KM.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal aktif,” ungkap Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo, SP dalam pres releasenya.
Agus Wahyu Raharjo memaparkan, dampak gempabumi terjadi berdasarkan informasi dari masyarakat, dirasakan di Buleleng, Kintamani dan Karangasem III MMI dimana Getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gembumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” paparnya.
Dalam realese juga memberikan rekomendasi kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan juga selalu menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa serta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. (RLS)
Discussion about this post