Efek topan Australia berdampak di Kabupaten Buleleng, sehingga BPBD Kabupaten Buleleng berharap warga untuk waspada, bahkan terjangan akibat imbas topan Australia itu mengakibatkan banjir dan longsor hingga berdampak pada sejumlah masyarakat.
Singaraja, Sejumlah titik di wilayah Kecamatan Busungbiu, mengalami bencana longsor dan banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat hingga Minggu (24/3/2019) dini hari. Tercatat, ada sebanyak 6 rumah di Desa Subuk, Kecamatan Busungbiu, Buleleng terdampak bencana longsor dan banjir.
Salah satu rumah di Desa Subuk yang terdampak bencana longsor, yakni rumah milik Gede Pasek (40). Rumahnya rusak parah setelah tertimpa material longsoran senderan ruas jalan Seririt-Pupuan setinggi 4 meter, pada Sabtu (23/3) malam sekitar pukul 21.00 wita. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Menurut Pasek, saat kejadian dirinya memang tidak berada di rumah, karena sedang ada di Denpasar untuk bekerja. Ia baru mengetahui kejadian itu, setelah keponakannya di Subuk menghubungi dirinya, bahwa rumah beserta sanggah miliknya rusak tertimbun longsoran senderan. “Biasanya malam minggu saya pulang kampung. Kalau seandainya saya pulang, pasti sudah jadi korban. Karena kamarnya tertimbun material. Semua barang yang di kamar itu pecah,” kata Pasek.
Bukan hanya itu, tembok penyengker sanggahnya juga hancur diterjang longsor material senderan yang setinggi 4 meter. “Senderannya memang usianya sudah lama. Sekitar tahun 90-an itu ada. Ya kami berharap, agar segera dibantu, karena kerugiannya sekitar Rp100 juta, lumayan juga,” ujar Pasek.
Selain rumah milik Pasek yang hancur, rumah milik Ketut Sulatra (65) juga hancur akibat terjangan longsor. Pasalnya, rumahnya sangat berdekatan dengan tebing setinggi sekitar 50 meter. “Hujannya deras, tiba-tiba rumah saya diterjang air bercampur tanah. Ini sudah ketiga kalinya terkena longsor. Sekarang terpaksa mengungsi di rumah saudara dulu,” ucap Sulatra.
Perbekel Desa Subuk, Ketut Suliada Kusana mengatakan, setidaknya ada 6 rumah di desanya terdampak bencana akibat hujan deras yang terjadi sejak pukul 19.00 wita malam. Bahkan kata dia, Kantor Perbekel Subuk juga tidak luput dari terjangan banjir bandang yang berisi lumpur dan kayu. “Tapi tadi satu unit mobil tangki Dinas PUPR datang membersihkan lumpur yang menutupi jalan, biar tidak licin,” terang Suliada.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana menjelaskan, hujan yang mengguyur tidak saja terjadi di wilayah Kecamatan Busungbiu, melainkan di beberapa wilayah Buleleng juga. Menurut Ida Bagus Suadnyana, bencana longsor dan banjir bandang juga terjadi di wilayah Kecamatan Banjar tepatnya di Desa Sidatapa dan Desa Banyuseri.
“Terparah di wilayah Gerokgak, akibat diterjang banjir bandang oleh luapan sungai Banyusaras. Disepanjang sungai Banyusaras ada 5 ekor sapi dan 500 itik milik warga hanyut. Begitu pula ada satu unit sepeda motor yang hanyut. Kami masih asessmen dan pendataan,” jelas Suadnyana.
Dijelaskan Suadnyana, dari peringatan dini BMKG, sejumlah bencana terjadi akibat topan yang berhembus dari Benua Australia. Bahkan, kini topan itu berada di seputaran Laut Selatan Jawa dan Laut Selatan Bali. Untuk itu ia menghimbau, agar masyarakat Buleleng untuk tetap waspada. “Kami berharap, masyarakat waspada. Jika hujan kami himbau agar berteduh di bangunan yang kokoh dan jangan di bawah pohon,” pungkas Ida Bagus Suadnyana. (033)
Discussion about this post