Jembrana, Menjelang Pemilu serentak tahun 2024 banyak hal yang harus dipersiapkan terkait pengawasan Pemilu, hal tersebut Ketua Bawaslu Balii Ketut Ariyani melaksanakan kunjungan ke Bawaslu Jembrana terkait dengan Kesiapan pengawasan Pemilu di tahun 2024, bertempat di kantor sekretariat Bawaslu Jembrana. Kamis 7 Juli 2022.
Ketua Bawaslu Bali, Ketut Ariyani mengatakan maksud kedatangan ke Bawaslu Jembrana untuk mengetahui kesiapan Bawaslu Jembrana dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) yang saat dimiliki Bawaslu Jembrana.
“Kalau SDM sudah siap tentu penataan ruangan akan berpengaruh terhadap kinerja masing-masing staf yang ada di Bawaslu Jembrana, salah satu upaya awal dalam rangka mengawasi pelaksanaan Pemilu tahun 2024,” ujarnya.
Lebih dalam Ariyani, terkait dengan kesiapan pengawasan di tahun 2024 komisioner dan staf Bawaslu Jembrana memahami regulasi yang berkaitan dengan Pemilu sebelum menerapkan kelapangan, dan tentunya yang terpenting membuat sebuah jadwal untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan mencangkup semua komponen terkait tugas dan fungsi kewenangan dari pada Bawaslu Jembrana.
“Sebelum pengawasan di lapangan kita kuasai dan pahami regulasi terlebih dahulu terkait dengan regulasi pengawasan Pemilu, selain memahami regulasi, Bawaslu Jembrana agar lebih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat.” Kata Srikandi Bawaslu Bali tersebut.
Dirinya menambahkan sebelum terjadinya pelanggaran Pemilu, yang harus dilakukan Bawaslu Jembrana adalah upaya pencegahan, upaya pencegahan bisa dilakukan dengan cara sosialisasi kepada organisasi-organisasi yang ada di jembrana, hal tersebut terkait dengan upaya pencegahan langkah awal dalam mencegah potensi terjadinya pelanggaran tersebut.
Sementara itu, ditempat yang sama, Ketua Bawaslu Jembrana Pande Made Ady Mulyawan mengatakan, pihaknya sudah siap mengawasi Tahapan Pemilu 2024 di Jembrana. Dengan berbagai persiapan internal telah dilakukan, salah satunya membuka buka buka hasil pengawasan Bawaslu Jembrana pada Pemilu 2019 silam.
“Kita buka dokumen pengawasan Pemilu 2019, kemudian kita lakukan evaluasi terkait dengan pengawasan. Paling tidak dari hasil evaluasi tersebut kita menyusun rencana strategis dalam pengawasan tahapan Pemilu 2024,” jelas mantan Komisioner KPU Jembrana ini.
Lanjut Pande, dirinya mengatakan gelaran Pemilu dan Pemilihan ditahun 2024 merupakan pesta demokrasi pertama kali yang dilakukan di Indonesia secara serentak. Hal tersebut akan ada tahapan yang beririsan, sehingga tidak menutup kemungkinan akan banyak potensi terjadinya pelanggaran.
“Pemilu dan Pemilihan tahun 2024 pekerjaan berat bagi penyelenggara Pemilu khususnya Bawaslu Jembrana. Karena ada Tahapan Pemilu dan Tahapan Pemilihan yang beririsan harus kita awasi.” Kata pria kelahiran Jembrana. (TIM)
Discussion about this post