Pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-416 Kota Singaraja kali ini akan membangkitkan beberapa warisan budaya yang masih terpendam yang ada di tiap kecamatan se-Kabupaten Buleleng. Hal itu sesuai dengan konsep yang digunakan yakni “Nyeliksik Bulu”.
Singaraja, Nyeliksik bulu memiliki makna penggalian potensi seni yang masih terpendam dan jarang ditampilkan pada gelaran seni dan budaya di Buleleng. Hal tersebut terungkap saat pelaksanaan Jumpa Pers antara panita pelaksana penyambutan HUT ke-416 Kota Singaraja yang bertajuk “Bersatu Maju – Sejahtera Bersama” dengan awak media, bertempat di Ulam Segara Pemaron, Kamis (12/3/2020).
Ditemui usai acara, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Buleleng yang juga selaku Ketua Panitia HUT ke-416 Kota Singaraja, Putu Karuna, SH mengungkapkan dalam perayaan HUT Kota Singaraja kali ini tentu akan menampilkan sesuatu yang berbeda. Sesuai dengan konsep nyeliksik bulu tersebut, pada tiap-tiap kecamatan di Buleleng akan dicari potensi seni apa yang memang tidak banyak diketahui oleh masyarakat Buleleng. Hal itu bertujuan untuk menggali seluruh potensi seni yang ada di Buleleng tanpa meninggalkan warisan budaya yang jarang terekspos.
“Setelah kami telusuri bersama dengan SKPD terkait, masih banyak warisan budaya pada beberapa desa di Buleleng yang jarang diperlihatkan kepada masyarakat, dan itu semua kami bangkitkan kembali pada gelaran HUT Kota kali ini,” ungkapnya.
Selain pertunjukan seni dan budaya, lanjut Karuna, berbagai lomba-lomba akan turut memeriahkan perayaan HUT Kota Singaraja kali ini. Peserta lomba tidak hanya melibatkan para pegawai di tiap SKPD Lingkup Pemkab Buleleng saja, melainkan seluruh masyarakat Buleleng juga akan dilibatkan. Seperti salah satunya lomba yang bernuansa seni dan budaya. Sanggar seni dan masyarakat Buleleng akan terlibat dalam lomba tersebut.
“Kami tidak membatasi diri bahwa lomba yang digelar harus diikuti oleh SKPD, masyarakat juga harus terlibat agar kita sama-sama dapat merasakan kemeriahan menyambut hari lahirnya Kota Singaraja ini,” tambahnya.
Sementara, dilokasi yang sama, PLT Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Drs. I Made Sudiarba menjelaskan atraksi seni yang belum pernah atau jarang dipentaskan pada pertunjukan seni di Buleleng akan dikemas menjadi pertunjukan fragmentari.
Atraksi seni tersebut akan ditampilkan pada parade budaya yang digelar saat puncak perayaan HUT Kota Singaraja 30 Maret 2020 mendatang. Maka dengan demikian, ia berharap masyarakat dapat mengenal seluruh warisan budaya yang ada di Buleleng. “Bukan melalui HUT kota saja, kami akan kembangkan lagi atraksi seni di Buleleng pada event seni budaya lainnya,” tutupnya. (023)
Discussion about this post