Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional tahun 2021 di Kabupaten Buleleng ditandai dengan apel kesiapsiagaan bencana yang diwarnai dengan simulasi penanganan gempa oleh Tim Gabungan di SMA Negeri 1 Singaraja.
Singaraja, Guncangan gempa yang keras menyebabkan sejumlah siswa yang tengah belajar lari menyelamatkan diri, namun demikian ada yang masih tertinggal maupun terjebak reruntuhan, demikianlah skenario pelaksanaan simulasi penanganan gempa oleh Tim Gabungan dari BPBD Kabupaten Buleleng, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Buleleng, Satgas Pramuka Peduli Kwarcab Buleleng, PMI Kabupaten Buleleng termasuk Dinas Sosial dan Tagana, Senin (26/4/2021) di SMA Negeri 1 Singaraja.
Dalam tahapan Simulasi, diawali dengan bunyi sirine terjadinya gempa bumi. setelah itu siswa siswa melaksanakan penyelamatan diri dengan berada di bawah kolong meja dan tetap melindungi kepala. Kemudian setelah gempa selesai mereka berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri menuju titik kumpul dengan tetap menutup bagian kepala untuk menghindari jatuhnya reruntuhan bangunan. “Pihak Sekolah kemudian melapor Kepada Kalaksa BPBD, bahwa masih ada siswa mereka yang masih terjebak didalam diruangan dan membutuhkan penyelamatan dan pertolongan,” ungkap Kepala SMA Negeri 1 Singaraja, Made Sri Astiti.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, setelah mendapatkan informasi, Tim Penanganan Bencana secara serentak langsung meluncur ke SMA Negeri 1 Singaraja untuk melaksanakan penyelamatan dan pertolongan. “Dalam penanganan Tim berhasil menyelamatkan korban untuk dievakuasi dan 1 orang dibawa kerumah sakit oleh ambulan PMI untuk dilaksanakan penanagan medis lebih lanjut,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng juga melaksanakan Apel Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) di Halaman SMA Negeri 1 Singaraja dengan mengususng tema, Latihan membuat kita selamat dari Bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi, menjadi Pembina Apel dan Ketut Adi. P dari Basarnas sebagai pemimpin Apel yang ditandai dengan membunyikan kentongan sebagai tanda kesiapsiagaan masyarakat. (022)
Discussion about this post