Untuk mengantisipasi kemungkinan ada lonjakan kasus Covid-19 khusus di Buleleng, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, akan menambah ruangan untuk isolasi pasien bergejala sedang dan berat di RSUD Buleleng.
Singaraja, Penambahan ruang dan ketersediaan tempat tidur di RSUD Buleleng itu dilakukan sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru dalam penanganan Covid-19, dimana antisipasi dilakukan untuk menyikapi lonjakan kasus bila terjadi di Kabupaten Buleleng.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng yang juga selaku Sekda Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, dalam Inmendagri tersebut diharapkan menambah ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19. Kendati saat ini kasus di Buleleng masih fluktuatif, antisipasi harus tetap dilakukan.
Dalam Inmendagri No. 13 tahun 2021, disebutkan pemerintah atau Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 daerah harus menguatkan kembali 3T yaitu test, tracing, dan treatment. Penambahan ruang isolasi selain untuk mengantisipasi lonjakan kasus, juga penguatan treatment atau penanganan pasien Covid-19 yang bergejala sedang dan berat.
Untuk itu khusus di Buleleng, RSUD Buleleng pun diminta menyiapkan penambahan ruang isolasi. Setelah dibuatkan skema, akan ada potensi penambahan sekitar 20 tempat tidur. Sehingga dari 51 dimiliki saat ini, menjadi 71 tempat tidur. Dari segi keterisian, persentasenya 11 persen.
“Kami harus tetap meperhitungkan peluang terjadinya penambahan. Tapi namanya fluktuasi kasus pandemi Covid-19 ini, tidak bisa diprediksi. Makanya kami harus memperhitungkan detail sesuai dengan analisa-analisa dari pusat,” kata Suyasa, Senin, 28 Juni 2021 usai meninjau RSUD Buleleng.
Sementara Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha menjelaskan, sejauh ini ruang isolasi tersedia sebanyak 51 tempat tidur. Dari jumlah itu, terisi sebanyak 54 persen atau sekitar 26 tempat tidur. Upaya maksimal yang dilakukan oleh Satgas, diharapkan tidak terjadi penambahan kasus lagi.
“Mudah-mudahan keadaan tidak memburuk dengan seluruh upaya maksimal. Kalau seandainya terjadi ledakan kasus, secara fleksibel kami bisa siapkan kurang lebih lagi 30 tempat tidur. Ini untuk yang bergejala sedang dan berat. Orang Tanpa Gejala, bisa lakukan isolasi mandiri,” tandas Arya Nugraha.
Dengan adanya instruksi terkait penambahan ruang isolasi untuk mengantisipasi kemungkinan hal terburuk, RSUD Buleleng pun sudah siap. Sejumlah 30 tempat tidur, akan ditambah untuk isolasi pasien bergejala sedang dan berat. Dan sampai saat ini, keterisian tempat tidur untuk ruang isolasi di Buleleng masih cukup aman. (HMS)
Discussion about this post