Singaraja, Kehadiran Plh. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johnson R. Ginting mendapat kritik aktivis penggiat anti korupsi Anthonius Sanjaya Kiabeni.
“Saya sesalkan kehadiran KPK di Buleleng tidak libatkan aktivis anti korupsi dan kalangan kampus, ada apa KPK?. Saya curiga dengan KPK. Jangan petantang-petenteng turun ke daerah, habiskan anggaran negara namun action nya nol. Mari kita berantas bersama korupsi di Buleleng,” tegas pria yang akrab disapa Anton ini disela acara Bimbingan Teknis Anti Korupsi oleh KPK di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, Senin 30 September 2024.
Menurut Ketua Badan Ekesekutif LSM Gema Nusantara (Genus) Anton, Kabupaten Buleleng saat ini termasuk darurat korupsi. Anton menyebut salah satu contoh kecil prilaku koruptif soal biaya perjalanan dinas Kepala PD. Pasar Buleleng yang nilainya Rp 1 juta. Sementara seorang anggota DPRD, kepala dinas hanya Rp 400 ribu. Itu contoh kecil mengelola uang kecil, apalagi mengelola uang miliaran,” imbuh Anton.
Karena itu, katanya, sepulang KPK dari Buleleng ada yang dibawa sebagai bahan pemberantasan korupsi.
“Kalau tidak kan tumpul juga. Penjabat (Pj) Bupati Lihadnyana kan sudah jelas mengatakan proyek penunjukan langsung ataupun pemenang tender perusahaan dan orangnya itu-itu saja,” jelasnya.
Sementara itu, pada pelaksanaan Bimbingan Teknis Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa dan Inspektur Daerah Kabupaten Buleleng Putu Karuna hadir bersama Anggota DPRD Kabupaten Buleleng, Pejabat di lingkup Pemkab Buleleng, Para Camat dan Kepala Desa, serta kepala sekolah dibawah Pemkab Buleleng.|TIM
Editor : Made Suartha
Discussion about this post