Sebagai upaya pelestarian satwa langka penyu, sebanyak 760 ekor anak penyu atau tukik dilepasliarkan di Pantai Uma Anyar, Desa Uma Anyar Kecamatan Seririt pasca dilakukan proses penangkaran.
Singaraja, Masyarakat Desa Uma Anyar Kecamatan Seririt dikomando langsung Kepala Desa Putu Edy Muliyana bersama Pokmaswas, Pokdarwis, Koramil Seririt, Polsek Seririt dan Camat Seririt serta BKSDA Kabupaten Buleleng, Rabu 18 Agustus 2021 melakukan pelepasaliaran 760 Tukik kehabitan aslinya.
Kades Putu Edy Muliyana di damping Ketua Pokdawis Riko menjelaskan pelepas liaran tukik tersebut selain memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-76 juga sebagai upaya untuk melestarikan dan menjaga habitat penyu yang selama ini kerap singgah dan bertelur diwilayah pesisirnya.
“Kami lepas tukik 760 ekor sesuai hari jadi Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 yang bekerjasama dengan Pokdarwis, Pokmaswas juga Muspika kecamatan dan tokoh masyarakat kita lepas liarkan tukik hari ini, tukik ini kita tangkarkan disini dipantai ini untuk menjaga habitat penyu yang sudah langka dan dilindungi pemerintah,” ungkap Edy Muliyana.
Dilepaskannya anak penyu ke habitat aslinya di Pantai Uma Anyar menurut Edy Muliyana agar nantinya tukik yang menjadi penyu itu kembali bertelur di Pantai Uma Anyar sehingga pantai di Seririt tersebut dapat dijadikan sebagai pantai konservasi penyu.
“Untuk sarang kemarin dengan keseriusan kita temukan 20 sarang dan 18 sarang kita relokasi kepenangkaran. Pelepas liaran tadi 760 itu masih ada di penangkaran yang tersisa dan nanti kami akan ada kegiatan selanjutnya untuk dilepaskan kembali. Untuk habitat laut kami sudah koordinasi dengan nelayan dan masyarakat untuk ikut menjaganya dan melestarikan penyu di kawasan ini,”jelas Putu Edy.
Kades Uma Anyar Edy Muliyana mengakaui keberadaan penangkaran yang dimiliki masih kurang cukup memadai bahkan dengan perahu dibentuk, “Untuk penangkaran nanti kita buatkan yang lebih layak, karena program kita masih banyak yang lebih layak dan nanti kita kerjasama dengan instansi pemerintahan. Disamping itu Pandemi ini membuat penangkaran baru dibatalkan, pending kedepan kita anggarkan lagi,” paparnya.
Kepala BKSDA Buleleng Putu Citra Suda Armaya usai melepas tukik menegaskan upaya pengawasan yang dilakukan selama ini untuk tetap menjaga habitat penyu di pesisir pantai Bali Utara yang selalu menjadi tempat favorit bagi penyu.
“Tukik dipenangkaran kita sarankan tidak terlalu lama, sehingga tukik itu cepat kembali kealam bebas. Nah mudah- mudahan kedepan terhadap ekosistem dipantai dan dilaut. Koordinasi kita selalu dengan para konservasi, baik Pokmaswas, Pokdarwis bahwa habitat Penyu di Buleleng cukup tinggi,” jelas Putu Cintra Suda Armaya.
Desa Uma Anyar sendiri secara perlahan terus memberikan dorongan dan dukungan dalam upaya pengembangan lokasi penagkaran terhadap telur-telur penyu yang ditetaskan menjadi tukik sehingga kedepan sangat berharap mendapat dukungan dari berbagai pihak. (DEM)
Discussion about this post