Kasus kebakaran rumah menimpa keluarga Kadek Arya Dana bersama Putu Suriani di Banjar Dinas Mertasari, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, beberapa waktu lalu, mendapatkan perhatian dari Palang Merah Indonesia (PMI) Buleleng.
Singaraja, Pengurus PMI Buleleng diketuai Nyoman Sutjidra yang juga Wakil Bupati Buleleng, turun pada Jumat (11/6/2021) memberikan bantuan berupa family kit, hygine kit, terpal, selimut, PHBS, dan sembako, kepada keluarga Arya Dana.
Dalam kesempatan itu, Sutjidra menghimbau seluruh masyarakat Buleleng agar lebih waspada saat meninggalkan rumah, sehingga kejadian kebakaran rumah yang saat ini menimpa beberapa warga di Buleleng bisa dihindari.
Diakui Sutjidra, musibah kebakaran yang menimpa beberapa warga Buleleng sudah beberapa kali tetjadi. Penyebabnya, kelalaian dari masyarakat disaat meninggalkan rumah, setelah melakukan kegiatan persembahyangan baik dengan menggunakan sarana dupa maupun lilin.
Untuk menanggulangi musibah kebakaran akibat kelalaian ini, Sutjidra meminta kepada Camat dan Kepala Desa, melakukan upaya sosialisasi ke masyarakat untuk lebih waspada sebelum meninggalkan rumah.
Meskipun musibah yang menimpa beberapa warga Buleleng akibat dari kelalaian, sebagai bentuk prihatin, PMI Buleleng bersama jajaranya dengan menggandeng beberapa komunitas peduli sosial yang ada di Buleleng akan berusaha membantu menyalurkan bantuan sosial, baik itu berupa sandang, pangan serta bedah rumah melalui penggalangan dana.
“Sudah disampaikan melalui sosialisasi dari Camat dan Kepala Desa agar masyarakat yang setelah melakukan persembahyangan dengan menggunakan lilin atau dupa agar mematikan dulu sebelum meninggalkan rumah. Tapi namanya musibah harus prihatin. PMI selalu siap untuk membantu meringankan masyarakat yang terkena musibah,” kata Sutjidra.
Tidak hanya menyambangi korban kebakaran di Desa Patas, Wabup Sutjidra juga menyempatkan diri berkunjung kerumah warga kurag mampu betnama Ketut Sari, di Banjar Taman Sari Mekar, Desa Gerokgak. Dalam kunjungan itu, Sutjidra juga menyalurkan bantuan sosial berupa family kit, hygine kit, terpal, selimut, PHBS, dan sembako, yang diterima langsung Ketut Sari lansia berumur 80 tahun dengan KK tunggal yang tinggal sebatang kara di gubuk diatas tanah milik keluarganya.
Terkait dengan adanya masyarakat kurang mampu yang masih tercecer seperti Ketut Sari, Sutjidra bersama jajaran PMI Buleleng dan Komunitas Buleleng Social Community (BSC) akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu meringankan beban dari Ketut Sari. “Ini salah satu masyarakat kami yang terlantar seorang diri. Ya, mudah-mudahan kami segera bisa meringankan bebannya khususnya untuk tempat berteduh (bedah rumah),” pungkas Sutjidra.
Untuk sementara ini, BMI dan BSC akan mendirikan tenda sementara untuk bisa ditempati oleh Ketut Sari, karena kondisi bangunan yang saat ini ditempati sudah tidak layak huni. Kedepan, akan dilakukan penggalangan dana untuk dapat menyiapkan bantuan bedah rumah. (FAL)
Discussion about this post