Singaraja, Pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) X BPC Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Buleleng, Senin (17/03/2025) secara aklamasi dan menyepakati memilih Ketut Budi Adnyana sebagai Ketua BPC Gapensi Buleleng masa bakti 2025 – 2030.
Usai terpilih, Budi Adnyana di Lovina Haven Boutique Resort – Kaliasem mengatakan, di tahun 2024 Gapensi Buleleng berpartisipasi dalam pembangunan dari nilai APBD dan APBN baru mencapai 20 persen.
“Sehingga prioritas program kedepan adalah sebagai mitra dari Pemerintah Kabupaten dengan membangun komunikasi yang lebih tentang program pembangunan termasuk mempersiapkan SDM yang ada,” ujar Budi Adnyana.
Pengusaha asli Buleleng ini juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng agar lebih memberikan peluang kepada pengusaha asal Buleleng untuk mengarap proyek-proyek yang ada. “Kami berharap, pemerintah agar di dalam tender sesuai dengan mekanisme, tidak memcatumkan persyaratan yang terlalu banyak agar kita bisa berkompetisi dengan baik,” tegasnya.
Pada sisi lain, sebagai Ketua BPC Gapensi Buleleng yang terpilih mengantikan Nyoman Gede Wandira juga mengatakan, menurunnya jumlah anggota BPC Gapensi Buleleng yang saat ini mencapai 41 anggota.
Hal senada disampaikan, Wandira Adi sebagai Ketua BPC Gapensi Buleleng periode 2021-2025. Dimana seiring dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan di Buleleng proyek kontruksi sangat kurang sehingga banyak yang berpindah ke denpasar untuk bersaing dalam proyek.
“Kalau kita cermati Buleleng tidak bisa berkembang pesat dari sisi SDA, kita lihat pengusaha yang besar lahir di Karangasem, karena punya galian C luar biasa. Kedua dari Tabanan, Denpasar, Gianyar sumber daya finansial yang luar biasa. Juga karena pertarungan tidak sehat, ujung-ujungnya pekerjaan dapat, tapi keuntungan yang tidak dapat,” sebut Wandira Adi.
Sementara Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna usai membuka pelaksanaan Muscab Gapensi Buleleng mengatakan, para pengusaha kontruksi di Buleleng selama ini masih kalah bersaing dengan pengusaha lain di luar Buleleng.
“Kita tidak bisa banyak intervensi, biarlah mereka komunikasi persoalan ini. Bagaimana kegiatan jasa konstruksi dapatkan dan dikerjakan oleh perusahaan dari Buleleng. Regulasi pengadaan barang dan jasa sudah terbuka sekali, bisa diakses seluruh wilayah Indonesia,” ujar Wabup Supriatna.
Wabup Supriatna mengatakan, adanya mandatory spending dengan harus menganggarkan 40 persen dari APBD Buleleng untuk infrastruktur, diharapkan menjadi pemicu mengembangkan perusahaan konstruksi yang berkembang saat ini di Buleleng. “Tahun 2027 tercapai mandatory spending Kabupaten Buleleng dari APBD. Semoga berdampak pada peningkatan jasa konstruksi bisa berkembang lagi,” tegasnya.
Selain memilih Ketut Budi Adnyana sebagai Ketua BPC Gapensi Buleleng, Muscab Gapensi Buleleng juga menetapkan sejumlah Ketua Departemen yang nantinya akan menyusun kepengurusan Gapensi Buleleng. |TIM
Editor : Made Suartha
Discussion about this post