Singaraja, Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, menghadiri undangan buka puasa bersama (bukber) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Buleleng di Perguruan Muhammadiyah Singaraja, Minggu (09/03/2025). Wabup kembali menegaskan, pihaknya bersama Bupati dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG tidak akan membeda-bedakan warga Buleleng dari sisi agama, etnis, atau lainnya.
Selain Wabup Supriatna juga hadir Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, Wakil Ketua DPRD Buleleng, Nyoman Gede Wandira Adi, Kepala Kantor Kemenag Buleleng, Gede Sumarawan, yang mewakili Dandim 1609/Buleleng, Kaban Kesbangpol Buleleng, Komang Kappa Tri Aryandono, tokoh dan sesepuh Muhammadiyah.
Selain itu juga hadir pengurus dan anggota PD ‘Aisyiyah Buleleng, PD Pemuda Muhammadiyah Buleleng, PD Nasyiyatul ‘Aisyiyah Buleleng, IMM, IPM, guru-guru Muhammadiyah serta pengurus PC Muhammadiyah yang ada di Kabupaten Buleleng.
Ketua PD Muhammadiyah Buleleng, H. Moh. Ali Susanto, M.Pd., menyebutkan, buka puasa bersama (Bukber) ini merupakan inisiasi dari Wakil Bupati Gede Supriatna. “Beliau ingin menikmati kuliner khas yang hanya muncul di Ramadhan. Mudah-mudahan berkenan,” ujarnya.
Menurutnya, eksekutor dari Bukber ini adalah Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM). Kata dia, karena ini adalah acaranya anak-anak muda, sebenarnya formatnya tidak tertutup. “Tapi karena sejak semalam hujannya terus deras akhirnya dipasang terop. Padahal inginnya kami ya melingkar ngobrol. Makanya sebenarnya Pak Wakil Bupati tidak diminta sambutannya, tapi diminta apalah yang bisa disampaikan kepada kami sebagai bagian dari masyarakat Buleleng,” jelasnya.
Sebab, jelas Ali Susanto, Gede Supriatna tidak hanya dikenal setelah menjadi wakil bupati. Sebelum menjadi wakil bupati sudah terbiasa mendialogkan tentang Buleleng ini dengan Muhammadiyah, terutama AMM.
“Kami memang mendorong anak-anak muda Muhammadiyah untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Buleleng ini, termasuk di bidang informasi, dengan kami menerbitkan suaramubuleleng.com. Jadi tidak harus menjadi promotor atau yang suka manas-manasi keadaan. Buleleng yang sudah kondusif ini mari kita jaga bersama-sama,” tegasnya.
Ali Susanto berharap, mudah-mudahan dengan acara Bukber ini bertambah akrab. “Insya Allah Muhammadiyah, sesuai dengan karakternya, ingin sekali berbuat untuk kebaikan untuk semua. Mudah-mudahan semangat ini seperti gayung bersambut, dan mudah-mudahan Allah memberikan jalan terbaik,” tandas Ali Susanto.
Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, mengaku, setiap mendengarkan sambutan Ketua Muhammadiyah selalu merasa adem. “Saya selalu senang kalau beliau itu memberikan sambutan,” jelasnya.
Supit, demikian sapaan akrabnya, mengaku merasa bahagia dan berterima kasih bisa bersama-sama melaksanakan kegiatan Bukber di Muhammadiyah. Tempatnya teduh dan nyaman, dan suasananya juga sangat nyaman.
“Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga bulan suci Ramadhan ini memberikan keberkahan buat bapak-ibu sekalian yang sedang menjalankan ibadah puasa,” kata Wabup asal Tejakula ini.
Ia mengatakan, bulan Ramadhan ini merupakan momentum bagi warga Muslim, termasuk warga Muhammadiyah, yang menjalankan puasa untuk lebih menguatkan atau memperdalam tentang keagamaan, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta lewat kegiatan berbuka puasa bersama ini lebih meningkatkan tali silaturahmi antara pemerintah Kabupaten Buleleng, dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama di Kabupaten Buleleng.
Pada kesempatan itu, Supit juga berharap dukungan dalam menjalankan program-program pemerintah. Masyarakat Buleleng, termasuk warga Muhammadiyah, diharapkan bisa berpartisipasi ikut menyukseskan program-program pemerintah daerah.
Menurutnya, tanpa dukungan masyarakat Buleleng, apa yang diprogramkan tidak akan berjalan dengan baik. Semua program nantinya bermuara pada kesejahteraan masyarakat Buleleng.
“Dalam kesempatan ini kembali saya menegaskan, sebagai pimpinan daerah, tentunya akan selalu berupaya mengayomi seluruh warga Buleleng, tidak akan membeda-bedakan dari sisi agama, etnis, maupun yang lainnya. Kita sudah menjadi satu kesatuan warga masyarakat Buleleng. Ini selalu saya tekankan kepada setia kesempatan,” ujarnya.
Ditegaskan Supit, pihaknya akan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat Buleleng untuk bisa mengakses seluruh program dari pemerintah Kabupaten Buleleng.
Karena bulan puasa ini beririsan dengan perayaan hari raya Nyepi, dan hampir bersamaan antara Idul Fitri dan hari raya Nyepi, Wabup Supit mengatakan semua warga menjaga hal itu. “Mari kita jaga supaya semuanya bisa berjalan dengan baik, semuanya bisa menjalankan ibadah-ibadah keagamaannya masing-masing secara baik, baik yang melaksanakan perayaan Idul Fitri maupun yang merayakan hari raya Nyepi,” harapnya.
Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, mengatakan, momen Bukber ini mengingatkannya pada masa-masa kecilnya di Seririt. “Bagaimana kerukunan, toleransi, saling hormat-menghormati, saling menghargai. Di waktu kecil saya dulu, kalau orang-orang tua kami punya hajatan itu pasti ada satu stand dan selalu bertuliskan ‘nyama selam’. Dulu waktu kecil saya tidak terpikir apa maksudnya itu,” katanya.
Namun, setelah beranjak dewasa, saat ia SMA, ada keinginan tahu tentang hal itu. “Saya pikir hanya maknanya non babi, yang ada hanya tahu ayam. Ternyata maknanya memang ditujukan untuk saudara-saudara yang beragama muslim. Karena di Seririt itu ada Kampung Madura, Pengastulan, dan teman-teman saya banyak sekali dari sana. Saya bisa bahasa Madura sedikit-sedikit. Teman saya anaknya bos rongsokan di Kampung Madura,” katanya.
Karena itu, Kapolres berpesan, agar warga Buleleng tetap menjaga situasi semacam itu, bagaimana kerukunan antarumat beragama, toleransi, dan saling harga menghargai. Terlebih di bulan suci Ramadhan, bulan yang sangat mulia, yang di dalamnya mengajarkan kita untuk lebih meningkatkan kesabaran, meningkatkan kepedulian, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Kita wajib merawat hal ini. Kita di Buleleng hidup berdampingan beraneka macam ragam. Kita saling bertukar kultur. Terjadi akulturasi. Kita saling hormat menghormati. Kuncinya bagaimana solidaritas sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari nyama Buleleng. Nilai-nilai ini hendaknya dikembangkan,” tegasnya.
Acara Bukber diakhiri dengan buka puasa bersama. Menu-menu khas kampung disajikan, yakni menu-menu yang biasanya hanya muncul di bulan suci Ramadhan. Seperti gule dadar, kebuli, kopyor, es ancruk, dan lain-lain. Wabup Supriatna dan anggota Forkopimda tampak menikmati dan terkesan dengan sajian menu buka puasa tersebut.|YUR
Editor : Redaksi
Discussion about this post