Aksi tawuran antar remaja mewarnai perayaan pergantian tahun baru di Jalan Pattimura Singaraja yang dipicu akibat salah paham yang menyebabkan satu orang mengalami luka pada bagian kepala dan sejumlah kerusakan.
Singaraja, Salah paham menjadi pemicu aksi tawuran antara kelompok remaja yang berasal dari Kelurahan Kampung Anyar dengan Kelurahan Kampung Kajanan di Kecamatan Buleleng, bahkan aksi saling lempar batu, Senin (1/1/2018) menyebabkan satu orang mengalami luka pada bagian kepala termasuk tiga sepeda motor mengalami kerusakan.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan menyebutkan, aksi tawuran itu di Jalan Pattimura Singaraja itu berawal dari keributan yang terjadi di Jalan Jeruk, saat itu Yuda Widiantara (19), warga Kampung Anyar melintas di jalan tersebut dan menanyakan keributan yang terjadi hingga kemudian pergi dan kembali lagi melintas bersama beberapa temannya yang akhirnya memicu tawuran dengan saling lempar batu.
Aksi saling lempar itu kemudian diketahui Putu Panca (21) yang mencoba melerai dan menghentikan aksi tersebut, namun malah menjadi korban terkena lemparan batu hingga kembali ke rumahnya, bahkan sejumlah warga Kampung Anyar yang mengetahui kejadian itu membalas aksi lemparan batu tersebut.
Aksi para remaja di Jalan Pattimura Singaraja itu baru terhenti setelah sejumlah personil kepolisian dari Polsek Kota Singaraja datang ke lokasi dan langsung melakukan pengamanan, 7 orang langsung dibawa ke Mapolsek Kota Singaraja dan dilakukan pemeriksaan diantaranya Yuda Widiantara, Putu Panca dan Gede Selamet (23) dari Kampung Anyar, termasuk tiga warga di Jalan Jeruk, Kelurahan Kampung Kajanan diantaranya Reza Barbarosa, Riski dan Aldi Purnama termasuk Bayu Surya Noel yang tercatat sebagai warga Jalak Putih Kelurahan Banyuasri. “Ada tujuh orang sudah diamankan untuk sementara ini, hingga pagi ini,” ujar anggota Polsek Kota Singaraja.
Gede Sarya Tuntun, salah satu tokoh masyarakat di Kampung Anyar yang mendampingi permasalahan itu di Mapolsek Kota Singaraja menyebutkan, adanya kesalahpahaman antara remaja tersebut dan sama-sama saling kenal sehingga permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Terjadi kesalahpahaman dan sudah bisa diselesaikan, mereka saling mengenal dan telah sepakat untuk berdamai dan tidak mengulangi kejadian tersebut lagi serta sama-sama menjaga situasi kondusif aman dan damai,” ujar Sarya Tuntun.
Sebagai tindak lanjut penyelesaian permasalahan yang terjadi, kedua kelompok remaja itu direncanakan akan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatan yang meresahkan tersebut. Sementara terkait penanganan aksi tersebut belum diperoleh keterangan resmi dari kepolisian. (MS)
Discussion about this post