Singaraja, Bertepatan dengan hari tumpek wariga, Sabtu 14 Mei 2022, krama desa adat Buleleng melakukan gerakan lestarikan lingkungan, bergotong royong melakukan aksi pembersihan, penanaman pohon langka, dan pelepasan burung merpati. Kegiatan juga dirangkaikan dengan penyemprotan cairan ecoenzym oleh PMI Kabupaten Buleleng.
Kelian Desa Adat Buleleng Ir. Nyoman Sutrisna, MM., mengungkapkan, berdasarkan instruksi dari Gubernur Bali, pihaknya mengajak berbagai elemen masyarakat seperi Jro mangku, krama desa adat Buleleng, PMI dan anak-anak LKSA Yayasan Dana Punia dalam melakukan persembahyangan bersama dan melakukan Gerakan lestari lingkungan. “Gerakan lestari lingkungan ini kami harapkan terus berkelanjutan, tidak hanya pada hari tumpek wariga saja dilakukan aksi nyata ini,” ujarnya.
Sementara itu, Jro Mangku Dalem desa adat Buleleng Made Dharma Tanaya mengungkapkan, Dalam lontar Sundarigama makna dari hari tumpek wariga adalah, meminta kepada semua tanaman agar berbunga, berbuah, dan berdaun lebat. “Intinya kita berkomunikasi kepada tanaman dan sekaligus mengucapkan terima kasih,” ujarnya.
Dalam rangkaian kegiatan gerakan lestarikan lingkungan di Setra Adat Buleleng juga diwarnai dengan penanaman pohon berupa tanaman kurma dan bunga sandat yang diharapkan penanaman tanaman akan terus berlajut. (MDS)
Discussion about this post